PSBM di Hegarmanah, Warga Diminta Diam di Rumah, Kebutuhan Pangan Nanti Dipenuhi Gugus Tugas
Ada dua pilihan terkait pemberlakuan sosial berskala mikro (PSBM) pascaditemukannya klaster baru penularan
Penulis: Mega Nugraha | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Mega Nugraha
TRIBUNJABAR.ID,BANDUNG - Ada dua pilihan terkait pemberlakuan sosial berskala mikro (PSBM) pascaditemukannya klaster baru penularan virus corona di Secapa AD. PSBM diberlakukan untuk warga sekitar.
Rapat kordinasi soal pemberlakuan PSBM digelar di Kantor Kecamatan Cidadap di Jalan Hegarmanah yang berada dekat dengan Secapa AD. Seperti diketahui 1,280 anggota Secapa AD tertular virus corona.
"Rapat kordinasi sudah dulakukan. Faktanya belum dapat gambaran maksimal karena belum terpetakan. Tapi ada dua pilihan, apa mau blokir seluruh kecamatan atau lokalisir dari radius dari titik klaster. Di radius titik klaster itu ada delapan RW yang berdekatan dengan titik klaster," kata Ema Sumarna, Sekda Kota Bandung yang juga Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penangananan Covid 19 Kota Bandung di Hegarmanah, Minggu (12/7/2020).
• Sejumlah Ormas dan OKP di Sumedang Minta RUU HIP Dicabut dari Prolegnas dan Usut Inisiatornya
Dua pilihan itu akan dimusyawarahkan aparat kewilayahan di Kecamatan Cidadap untuk menentukan mana opsi terbaik.
"Setelah ditentukan nanti ditentukan posko yang disiapkan. Jumlah personel berapa dan tindakannya apa," ucap dia.
Soal tindakan yang akan dilakukan dalam PSBM itu, salah satunya memperketat aktivitas warga keluar masuk termasuk dicatat.
"Bila perlu kami sarankan tidak ada aktivitas ke luar. Stay at home saja. Kebutuhan masyarakat seperti pangan diajukan ke tim Gugus Tugas, termasuk sarana prasarana. Pasti didukung," ujarnya.
• Kerap Mengeluh Vertigo, Mantan Pemain Persib Bandung Ini Derita Tumor di Kepala
Untuk mengendalikan penularan supaya tidak meluas, tindakan perlu segera dilakukan. Namun, di level masyarakat harus satu padu dan sepemahaman.
"Harus secepatnya. Tapi disana harus sepaham dulu. Kami mengerti tidak ada manusia yang suka di kerangkeng. Tapi ini darurat kesehatan, utamakan kesehatan. Dampaknya terhadap nyawa, bukan main-main," ucapnya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jabar/foto/bank/originals/ema-sumarna_0405.jpg)