Mengenal Kampung Kerupuk di Indramayu, Dirintis pada 1980 Kini Mampu Pasok hingga Luar Jawa

Tidak banyak yang tahu kerupuk yang biasa menjadi pelengkap hidangan saat makan sehari-hari ini rupanya

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Ichsan
tribunjabar/handika rahman
Para pengrajin saat memproduksi kerupuk di Kampung Kerupuk di Blok Dukuh Kerupuk, Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Minggu (12/7/2020). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Tidak banyak yang tahu kerupuk yang biasa menjadi pelengkap hidangan saat makan sehari-hari ini rupanya sebagian besar dipasok dari Kabupaten Indramayu.

Tepatnya di Blok Dukuh Kerupuk, Desa Kenanga, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.

Di sana menjadi sentra industri kerupuk yang memasok ribuan ton kerupuk setiap bulannya ke seluruh wilayah Pulau Jawa bahkan ke luar Pulau Jawa.

Tidak sulit menempuh akses menuju kampung yang dijuluki oleh masyarakat sebagai kampung kerupuk ini. Lokasinya hanya berjarak sekitar 1,6 meter saja dari ikon Bundaran Mangga Indramayu.

Pantauan Tribuncirebon.com, saat awal memasuki kampung ini langsung terlihat warga setempat tengah menjemur bahan-bahan kerupuk di pekarangan rumahnya.

Mereka memanfaatkan nampan yang terbuat dari anyaman bambu sebagai alas. Di sana juga ditemui banyak pabrik-pabrik besar tempat produksi kerupuk.

Protokol Kesehatan Persib Dibuat dari Banyak Sumber Terpercaya, untuk Latihan maupun Tanding

Ketua Asosiasi Pengusaha Kerupuk Indramayu (APKI), Murtasim mengatakan, di Desa Kenanga sedikitnya ada sebanyak 31 pabrik kerupuk, dengan rata-rata kerupuk yang bisa diproduksi sebesar 1.000 ton lebih setiap bulannya.

"Kerupuk-kerupuk ini dikirim ke Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Jakarta. Jadi hampir seluruh Pulau Jawa bahkan ke luar Pulau Jawa," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (12/7/2020).

Dirinya menceritakan sudah sekitar 40 tahun lamanya desa setempat terkenal sebagai Kampung Kerupuk.

Mulai dari kerupuk bawang, kerupuk jengkol, kerupuk ikan, kerupuk kulit ikan, kerupuk udang, dan lain sebagainya di produksi di sini.

Skala produksi kerupuk di kawasan setempat tidak tiba-tiba langsung besar. Para pengrajin yang sebagian besar warga setempat merintis usaja tersebut dari kecil sejak tahun 1980 hingga bisa sebesar sekarang.

Lokasi Kabupaten Indramayu yang berlokasi di pesisir utara pulau jawa dimanfaatkan para pengrajin untuk menjadikan kampung setempat sebagai sentra industri kerupuk.

Ini Alasan Sejumlah Ormas dan OKP di Sumedang Menolak RUU HIP

Mereka menyerap hasil perikanan nelayan untuk diolah menjadi kerupuk guna menambah nilai jual produk.

Berkat hadirnya sentra industri kerupuk ini, juga berimbas pada meningkatnya perekonomian masyarakat setempat.

Ada sekitar 1.200 tenaga kerja yang mampu terserap.

Murtasim yang sekaligus pemilik kerupuk merk 'Kelapa Gading' sendiri mengaku bisa mempekerjakan sebanyak 75 karyawan.

Belum lagi ditambah jumlah karyawan yang bekerja di pabrik lainnya.

Jumlah karyawan yang dipekerjakan pun bervariatif, mulai dari puluhan hingga ratusan karyawan.

Sunan Kalijaga Laporkan DC Pria Asal Bandung ke Polisi, Diduga Terlibat Perkosaan dan Penganiayaan

Tak hanya rumah produksi, di kawasan ini pun berdiri banyak toko oleh-oleh yang menawarkan aneka kerupuk yang dibuat warga.

"Permintaan biasanya semakin ramai saat menjelang Hari Raya Idulfitri karena untuk keperluan hajatan, dan perayaan-perayaan lainnya," ujar dia.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved