Virus Corona di Jabar

Secapa AD Jadi Cluster Baru Penyebaran Covid-19, DPR Ingatkan Pengelola Sekolah Berasrama Rutin Cek

Demi menghindari kejadian berulang seperti dalam cluster Secapa TNI AD, Melki mengusulkan adanya pengecekan rutin pada sekolah-sekolah atau komunitas

Editor: Ravianto
tribunjabar/ery chandra
Suasana di depan Gerbang Secapa AD, Jalan Hegarmanah, Kota Bandung, Kamis (9/7/2020) malam. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA - Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki Laka Lena angkat bicara terkait klaster baru yakni klaster Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD di Kota Bandung, Jawa Barat.

Demi menghindari kejadian berulang seperti dalam cluster Secapa TNI AD, Melki mengusulkan adanya pengecekan rutin pada sekolah-sekolah atau komunitas berasrama.

"Kami usulkan untuk semua sekolah atau komunitas berasrama secara rutin satu atau dua minggu dilakukan pengecekan oleh pengelola atau pendidik dibantu oleh Pemda atau Gugus Tugas. Sehingga pelajaran kasus Secapa TNI AD bisa dihindari di waktu mendatang," ujar Melki kepada Tribunnews.com, Jumat (10/7/2020).

Dia juga mengatakan pemberlakuan protokol kesehatan di sekolah, komunitas, atau pelatihan berasrama lainnya seperti pesantren hingga seminar harus dilakukan dan diawasi lebih ketat dan disiplin.

Karena potensi penularan satu komunitas sekaligus sangat mungkin terjadi jika salah satu anggota komunitas terpapar Covid-19.

"Lingkungan yang tertutup dan interaksi yang rutin setiap hari dari semua anggota peserta didik dan pendidik selama 24 jam sehari, selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan perlu diantisipasi dengan ekstra ketat. Protokol kesehatan harus dibuat lebih detail, jelas, konkrit dan harus diberlakukan jauh lebih ketat serta disiplin," kata dia.

Politikus Golkar tersebut menilai pengecekan berkala secara acak, baik melalui rapid test atau PCR juga penting dilakukan.

Di samping itu, protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan sabun da menggunakan masker tetap harus dilakukan.

"Pengecekan secara acak dan berkala melalui rapid test atau PCR tentunya harus rutin dilakukan secara periodik seminggu atau dua minggu sekali. Untuk memastikan apakah komunitas asrama masih aman atau ada yang terjangkit," jelas Melki.

Sebelumnya diberitakan, pemerintah memastikan tak terjadi penularan keluar dari Kompleks Sekolah Calon Perwira (Secapa) TNI AD di Kota Bandung, yang kini menjadi klaster baru Covid-19.

Kompleks Secapa menjadi klaster baru Covid-19 setelah 1.262 orang yang tinggal di sana terinfeksi corona.

"Mereka terdiri atas peserta didik dan beberapa tenaga pelatih," ujar Achmad Yurianto, Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, dalam konferensi persnya di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Kamis (9/7/2020) sore.

Achmad Yurianto menegaskan, kompleks pendidikan perwira AD itu sudah diisolasi.

Masyarakat di sekitar Secapa, ujarnya, tak perlu khawatir. Sebab, proses karantina dilakukan secara ketat. "Kami larang ada pergerakan orang masuk atau keluar kompleks," ujarnya.

Pengawasannya, kata Yuri, dilakukan langsung oleh Kodam III/Siliwangi, bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jabar dan Dinas Kesehatan Kota Bandung.

Suasana di depan Gerbang Secapa AD, Jalan Hegarmanah, Kota Bandung, Kamis (9/7/2020) malam.
Suasana di depan Gerbang Secapa AD, Jalan Hegarmanah, Kota Bandung, Kamis (9/7/2020) malam. (Tribun Jabar/Ery Chandra)

"Oleh karena itu, kami memastikan tidak akan terjadi penularan keluar kompleks karena kami menjaga ketat, agar betul-betul pelaksanaan karantina kewilayahaan bisa dijalankan secara maksimal," ujar Yuri.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved