PPDB SMA
Dulu Sering Tolak Siswa, SMAN 2 Indramayu Kini Tak Diminati, Ortu Sampai Paksa Anak untuk Sekolah
Kini, status sekolah favorit tersebut tidak berlaku lagi. SMA Negeri 2 Indramayu justru kesulitan hanya untuk memenuhi target kuota siswa.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Jalur zonasi yang diterapkan pemerintah dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) beberapa tahun terakhir membuat SMA Negeri 2 Indramayu tertatih-tatih dalam menjaring calon siswa baru.
Kini SMAN 2 Indramayu kekurangan murid.
Padahal sebelum jalur zonasi diterapkan, SMA Negeri 2 Indramayu merupakan salah satu sekolah favorit di Kabupaten Indramayu.
Setiap tahunnya target kuota kelas selalu terpenuhi. Bahkan saking banyaknya yang mendaftar, pihak sekolah terpaksa menolak calon siswa.
• Kecelakaan di Jalur Maut Cianjur-Sukabumi, Gadis Pengendara Vario Meninggal Terlindas Tronton
Kini, status sekolah favorit tersebut tidak berlaku lagi. SMA Negeri 2 Indramayu justru kesulitan hanya untuk memenuhi target kuota siswa.
Ketua Panitia PPDB SMA Negeri 2 Indramayu, Sari Ayu Trisna mengatakan, banyak orang tua siswa yang memilih menyekolahkan anaknya karena keunggulan dari sisi mengajar.
"Kalau diibaratkan SMA Negeri 2 Indramayu ini sudah seperti sekolah Dinas Sosial," ujar dia kepada Tribuncirebon.com saat ditemui di sekolah setempat, Kamis (9/7/2020).
Dikatakan Sekolah Dinas Sosial lantaran mayoritas siswa yang bersekolah di SMA Negeri 2 Indramayu adalah anak-anak yang tidak ingin sekolah, tapi mereka dipaksa sekolah oleh orang tuanya.
Oleh karena itu, pendidikan di SMA Negeri 2 Indramayu lebih menekankan pendekatan kepada siswa.
Para guru pun diminta bisa mengubah sikap siswa agar menyukai sekolah sehingga mau belajar. Suasana dilingkungan sekolah pun didesain sedemikian rupa agar membuat para siswa nyaman.
"Kalau sekolah lain masuk sekolah ngajar belajar lepas karena anak-anaknya memang suka belajar. Kalau di sini berbeda, kita harus mengumpulkan dulu apa keinginan siswa agar suka belajar," ujarnya.
• Ayu Ting Ting Enggan Buru-buru Resmikan Hubungan dengan Didi Riyadi, Semua Ada Prosesnya
"Saya juga ngobrol dengan alumnus, kalau di sini itu guru-gurunya sangat care atau peduli membimbing anak-anak," lanjut Sari Ayu Trisna.
Namun, kini calon siswa yang biasa membludak itu sudah tidak terjadi lagi semenjak jalur zonasi diterapkan.
Jumlah calon siswa yang mendaftar secara online di SMA Negeri 2 Indramayu diketahui ada sebanyak 216 anak atau dengan kata lain baru terisi setengahnya dari target kuota sebanyak 432 siswa.
"Jatuh banget tidak, tapi kita pokoknya tidak memenuhi target sesuai kuota yang kita ajukan sebanyak 432 siswa, sekarang kita masih berlari mengejar target itu," ujar dia.
Sari Ayu Trisna menjelaskan, SMA Negeri 2 Indramayu masuk kedalam Zonasi A yang meliputi Kecamatan Indramayu, Sindang, Balongan, Cantigi, dan Lohbener.
Calon siswa yang berdomisili di kecamatan tersebut lebih memilih mendaftar di SMA Negeri 1 Sindang dan SMA Negeri 1 Indramayu.
• Lagi Asyik Pesta Miras, Belasan Pemuda Digerebek Satpol PP di Tasikmalaya, 2 di Antaranya Perempuan
Karena dibatasi, calon siswa yang dahulunya berdatangan dari Kecamatan Losarang, Kandanghaur, dan lain sebagainya sudah tidak bisa lagi mendaftar di SMA Negeri 2 Indramayu.
Hal tersebut berdampak pada tidak pernah terpenuhinya kuota siswa di sekolah setempat.
"Mudah-mudahan yang kemarin tidak keterima bisa mendaftar di sini, karena pendaftaran ulang masih dibuka sampai besok. Kalau tidak ada kita memulai tahun ajaran baru dengan siswa seadanya," ujar dia.