Dulu Bekas Gilingan Batu untuk Waduk Jatiluhur, Kini Tebing Boyer Jadi Objek Wisata Baru

Siapa sangka tebing kokoh yang ada di atas Waduk Jatiluhur atau tepatnya yang berada di wilayah Desa Tajur Sindang

Penulis: Muhamad Nandri Prilatama | Editor: Ichsan
tribunjabar/nandri prilatama
Dulu Bekas Gilingan Batu untuk Waduk Jatiluhur, Kini Tebing Boyer Jadi Objek Wisata Baru 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Nandri Prilatama

TRIBUNJABAR.ID, PURWAKARTA - Siapa sangka tebing kokoh di atas Waduk Jatiluhur atau tepatnya di Desa Tajur Sindang, Kecamatan Sukatani, Purwakarta, dulunya atau pada 1957 merupakan bekas penggilingan batu. Tebing Boyer orang-orang menyebutnya.

Untuk menuju ke lokasi, dari Kantor Desa Tajur Sindang, pengunjung hanya perlu mengendarai sekitar 2 kilometer menuju pintu masuk.

Selanjutnya, dari pintu masuk, pengunjung pun perlu menempuh jarak sekitar 1,5 kilometer dengan jalan yang berlika-liku lantaran jalannya masih bebatuan dan tanah merah, serta menanjak.

Untuk menuju ke sana bagi pengendara roda empat tak bisa lantaran jalannya masih setapak dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua atau berjalan kaki.

Anggota DPRD Fraksi PKS Bela Anies Baswedan soal Perluasan Daratan Kawasan Ancol:Itu Bukan Reklamasi

Tebing Boyer ini merupakan cikal bakal adanya Bendungan Waduk Jatiluhur. Dahulu mulai dibangun pada 1957. Namun, kondisi Tebing Boyer ini sudah tampak tak terurus.

Padahal, di lokasi tersebut sangatlah memiliki pemandangan yang indah bagi penikmat jalan-jalan.

Pjs Kepala Desa Tajur Sindang, Pusparini menuturkan Tebing Boyer ini memang dahulunya diperuntukkan sebagai penggilingan batu andesit guna pembangunan bendungan Waduk Jatiluhur.

"Saat ini memang lagi dilakukan perbaikan aksesnya oleh karang taruna sekitar agar lebih ramah pengunjung dan setelah itu akan diresmikan dibuka untuk umum," ujarnya di Kantor Desa Tajur Sindang, Rabu (8/7/2020).

Vicky Prasetyo Mengaku Tak Dapat Keadilan setelah Ditahan atas Laporan Angel Lrlga

Tebing Boyer ini, kata Puspa memang telah ramai menjadi perbincangan masyarakat dalam dua bulan ini lantaran miliki spot pemandangan yang indah.

"Kalau dari kami (pemerintah desa) ya mendukung saja jika untuk dijadikan objek wisata. Mungkin nanti bisa bekerjasama pengelolaannya dengan BUMDes, karena ada dana BUMDes tahap 3 untuk lakukan perbaikannya juga," katanya.

Tebing Boyer ini masuk dalam kawasan yang dimiliki oleh PT Jasa Tirta II, sehingga, Puspa pun menyebut karang taruna setempat tengah meminta izin ke PJT untuk dikelola sebagai objek wisata.

"Areanya sih sekitar 4 hektare semua itu. Tapi, kalau tebingnya hanya sekitar 100 meteran," ujarnya.

Jasad Bayi Laki-laki Mengapung di Kali Citepus Bandung, Polisi Selidiki Perempuan yang Sempat Hamil

Salah seorang pengunjung, Adel (18) mengaku baru pertama kali datang ke Tebing Boyer ini. Dia mengaku mengetahui lokasi yang indah ini dari media sosial. Namun, Adel mengeluhkan terkait akses menuju tebing ini.

"Tempatnya sih indah, tapi butuh energi untuk ke sininya karena diperjalanannya jalan terjal cukup ekstrem. Kalau misalkan ingin dijadikan tempat wisata ya perbaiki dulu saja jalannya," katanya yang merupakan warga Ubrug, Jatiluhur.

Dia pun merasakan nyaman dan sejuk saat berada di atas Tebing Boyer ini. Akan tetapi, dia pun sempat mengeluhkan masih belum adanya sesuatu yanh bisa membuat pengunjung lebih tertarik lagi lantaran belum adanya perbaikan-perbaikan di sekitat lokasi tebing.

"Ya kalau menarik nantinya bisa saja ke sini lagi," katanya.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved