Gugus Covid-19 Ajukan Syarat Bagi Sekolah yang Akan Belajar Tatap Muka, Khawatir Jadi Klaster Baru

Gugus penanganan Covid-19 Kota Sukabumi ajukan sejumlah syarat bagi sekolah yang akan gelar belajar tatap muka.

Penulis: Fauzi Noviandi | Editor: taufik ismail
tribunjabar/fauzi noviandi
Jubir Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handiana, Kamis (16/4/2020). 

Laporan Kontributor Kota Sukabumi, Fauzi Noviandi

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Sukabumi segera menyerahkan sejumlah persyaratan atau kriteria untuk mempersiapkan Kegiatan Belajar Mengajar ( KBM ) tatap muka di Kota Sukabumi.

Jubir Covid-19 Kota Sukabumi, Wahyu Handriana mengatakan, pihaknya dengan sejumlah sekolah dan Disdik Kota Sukabumi terus melakukan koordinas terkait kesiapan bejalar tatap muka dan tetap menjalankan protokol kesehatan pada 13 Juli 2020.

"Kami terus berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk mengecek sekolah menengah yang direncanakan akan melakukan KBM secara tatap muka pada 13 Juli mendatang," katanya saat dihubungi melalui sambungan telepon, Minggu (5/7/2020).

Sejumlah persyatan kesiapan bagi pada sekolah, kata dia, yakni bangunan sekolah harus dibersihkan terlebih dahulu, setiap siswa harus menggunakan masker, dan semua sekolah harus memiliki saran dan prasarana protokol kesehatan maksimal.

"Kami juga sudah menyebar kuisoner kepada sekolah tentang kesiapannya, di sekolah itu harus ada tempat mencuci tangan, hand sanitizer, dan lainnya," ujarnya.

Ia mengatakan, dalam mempraktekkan sosial distancing dan physicak distancing pada KBM secara tatap muka, akan dilakukan pembatasan jumlah murid sebanyak 50 persen.

Artinya, setiap ruang kelas hanya boleh diisi oleh 18 siswa.

"Jadi tahap pertama KBM tatap muka ini pada sekolah menengah, SMP dan SMA sederajat yang jumlahnya sekitar 92 sekolah. Para siswa pun diharuskan memiliki surat izin sekolah dari orang tuanya masing-masing," ujarnya.

Ia menambahkan, pembukaan KBM secara tatap muka, merupakan konsekuensi dari Kota Sukabumi yang telah masuk zona hijau.

Namun begitu, pihaknya khawatir jika sekolah dapat menjadi klaster baru penularan Covid-19.

"Maka dari itu, pengendaliannya harus benar-benar dilaksanakan dengan baik, untuk mengantisipasi berbagai hal, maka sekolah yang belum siap tidak akan diizinkan untuk buka," katanya.

Bacaan dan Arti Niat Puasa Ayyamul Bidh yang Dilakukan pada 4-6 Juli, Pahami Keutamaannya

Bertemu Menhan Prabowo, Enzo Zenz Allie Taruna Akmil Berdarah Prancis Mengaku Ingin Jadi Kopassus

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved