Ulama dan Santri Ciamis Siap Mengepung Jakarta

Laporan wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani

TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS  – Para ulama, santri, dan berbagai elemen masyarakat Ciamis siap kembali mengepung Ibu Kota Jakarta bila DPR RI tetap memaksakan diri membahas Rancangan Undang Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU-HIP).

“Ciamis siap menciptakan hat trick untuk mengepung Jakarta,” kata KH Nonop Hanafi dari Pondok Pesantren Miftahul Huda II Bayasari, Jatinegara, dalam orasinya di hadapan ribuan orang pada unjuk rasa di Jalan Ir H Juanda, depan Gedung DPRD Ciamis, Jumat (3/7) siang.

Ribuan warga Ciamis baik ulama, ustaz, santri, tokoh masyarakat, purnawirawan, tokoh pemuda, tokoh mahasiswa, maupun aktivis dari 20 ormas yang tergabung dalam Aliansi Ciamis Bergerak, berunjuk rasa menolak RUU HIP seusai salat Jumat.

Aksi Jumat siang itu dijaga ketat Polres Ciamis, Kodim 0613 Ciamis, dan Satpol PP. Sejumlah petugas kesehatan dan ambulans siaga mengingat aksi tersebut berlangsung di masa pandemik Covid-19.

Tampak 13 anggota Polwan di bawah koordinasi pakor Polwan Polres Ciamis Kompol Aniek Sulistyani langsung membagi-bagikan masker bagi peserta aksi yang tidak memakai masker.

Menurut Kiai Nonop, banyak hal krusial dalam RUU HIP tersebut yang bertentangan dengan Pancasila, misalnya sila Ketuhanan Yang Maha Esa diganti dengan Ketuhanan yang berkebudayaan. Juga Tap MPRS tahun 1966 tentang pelarangan PKI tidak tercantum.

Di tengah pandemi ini, kata Nonop, seharusnya pemerintah lebih fokus pada penanganan Covid-19 dan penyelamatan ekonomi masyarakat.

Aksi yang berlangsung sekitar satu setengah jam tersebut ditutup dengan berjalan kaki keliling kota. Pimpinan masing-masing ormas peserta aksi didaulat untuk menandatangani pernyataan sikap di atas baliho besar yang dipasang di halaman Gedung DPRD Ciamis.