Puskesmas di Kota Bandung yang Ditutup Bertambah Jadi 5, Oded Bantah Ada Nakes Positif Corona

Puskesmas di Kota Bandung ditutup bertambah jadi lima. Oded membantah ada tenaga kesehatan yang positif corona.

Penulis: Nazmi Abdurrahman | Editor: taufik ismail
Tribun Jabar/ Nazmi Abdurrahman
Puskesmas Talagabodas, Kecamatan Lengkong dan Puskesmas Arcamanik, Kecamatan Arcamanik ditutup sementara, untuk diterelisasi dengan penyemprotan disinfektan. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman.

TRIBUNJABAR.ID. BANDUNG - Setelah Puskesmas Talagabodas dan Arcamanik, kini Puskesmas Dago, Padasuka, dan Puskesmas Sindanglaya, Kota Bandung, yang menutup layanannya untuk melakukan sterelisasi.

Total, sudah ada lima puskesmas di Kota Bandung yang menutup layanannya.

Jangka waktu penutupan ke lima puskesmas itu berbeda-beda, ada yang menetapkan jangka waktu, ada pula yang menutup hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

Seperti yang terjadi di Puskesmas Talagabodas dan Puskesmas Arcamanik.

Puskemas Talagabodas ditutup sejak 29 Juni hingga 4 Juli 2020, sedangkan Puskesmas Arcamanik ditutup sementara tanpa ada batas waktu kapan dibuka kembali.

Pun demikian dengan Puskesmas Dago dan Padasuka.

Keduanya tidak mencantumkan hingga kapan penutupan tersebut dilakukan.

Sementara Puskesmas Sindanglaya hanya ditutup dua hari dari 29-30 Juni 2020.

Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, pihaknya sengaja meminta kepada tim Gugus Tugas untuk mengaktifkan kembali penyemprotan disinfektan di tempat-tempat yang dianggap rawan terjadi penularan Covid-19.

"Saya meminta kepada Sekda untuk melakukan penyemprotan disinfektan kembali seperti awal-awal kita mau melakukan PSBB dulu, ini dilakukan untuk mengingatkan masyarakat hari ini kita masih darurat kesehatan, ini penting, di puskesmas (penyemprotan disinfektan) akan bergiliran," ujar Oded M Danial, saat ditemui di Kantor Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsosnangkis) Kota Bandung, Rabu (1/7/2020).

Oded membantah jika penutupan puskesmas diakibatkan karena adanya karyawan atau tenaga kesehatan (nakes) yang positif Covid-19.

"Tidak ada, itu saja terakhir yang kemarin (Puskesmas Cijagra)," katanya.

Koordinator Bidang Perencanaan Data Kajian dan Analisa Gugus Tugas percepatan penanganan Covid-19, Kota Bandung, Ahyani Raksanagara menambahkan, strelisasi dilakukan sebagai protap standar ketika ada pasien positif Covid-19 di satu tempat.

"Kalau dia positif, dilakukan protap sesuai positif, harus isolasi, puskesmasnya dibersihkan dulu dengan disinfektan, itu standartnya, kalau detail bisa tanya ke Dinas Kesehatan," ujar Ahyani, saat dihubungi, Rabu (1/7/2020).

Berdasarkan data yang diterimanya, hingga hari ini hanya ada satu tambahan pasien positif Covid-19.

"Data terbaru cuma nambah satu dari hari kemarin," katanya.

Mencegah Penyakit Jantung Pakai Jahe, Begini Cara Mengolahnya Agar Enak Dikonsumsi

Bukan Letusan Gunung Berapi, Tapi Asteroid yang Dianggap Bertanggung Jawab Musnahkan Dinosaurus

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved