Iran Tetap Bertekad Memburu Donald Trump, Tak Peduli Trump Lengser

Soleimani diduga dibunuh berdasarkan perintah Trump, ketika mobilnya hancur dihantam rudal saat berada di bandara Baghdad, Irak.

business insider
Presiden Amerika Donald Trump 

IRAN menyatakan mereka tetap akan menangkap Presiden Amerika Serikat Donald Trump setelah permintaan mereka ditolak Interpol. Jaksa Agung Teheran Ali Alqasimehr menyatakan dia mendakwa Trump bersama 30 orang Iran lain. Mereka dituding bertanggung jawab atas kematian Komandan Pasukan Quds Mayor Jenderal Qasem Soleimani, pada 3 Januari lalu.

Soleimani diduga dibunuh berdasarkan perintah Trump, ketika mobilnya hancur dihantam rudal saat berada di bandara Baghdad, Irak.

Dalam keterangan yang dikutip kantor berita semi-resmi ISNA, Senin (29/6), Alqasimehr mendakwa Trump melakukan aksi pembunuhan dan terorisme. Sang jaksa agung bahkan menyatakan dia menghubungi dan meminta bantuan Interpol untuk membantu penangkapan presiden AS berusia 74 tahun itu.

Namun dalam rilisnya, organisasi penegak hukum yang berbasis di Lyon, Prancis, tersebut menolaknya permintaan Iran, seperti diberitakan Al Jazeera. Mereka merujuk kepada aturan yang melarang penangkapan seseorang atas dasar aktivitas politik, rasial, militer, maupun keagamaan.

"Jika ada permintaan yang langsung dikirimkan kepada Kantor Sekretariat Jenderal atas dasar itu, Interpol tak akan memrosesnya," ujar pihak Interpol.

Mendapat penolakan tersebut, Alqasimehr menegaskan pihaknya tetap beryejas menangkap Trump meski dia tidak lagi menjabat menjadi presiden AS.

Utusan AS untuk Iran, Brian Hook, dalam konferensi yang digelar di Arab Saudi menyatakan manuver yang dilakukan Teheran adalah aksi propaganda. "Berdasarkan penilaian kami, Interpol tidak akan menanggapi dan permintaan Red Notices itu berdasarkan aksi politik," kata Hook.***

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved