Anak Alergi Susu Sapi, Kenali dan Lakukan Gerakan Tanggap Alergi 3K

Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menunjukkan kasus anak yang terkonfirmasi positif di Indonesia sangat tinggi dibandingkan negara ASEAN lain

Penulis: Kemal Setia Permana | Editor: Dedy Herdiana
Istimewa
Teleconfrence Pekan Tanggap Alergi 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Kemal Setia Permana

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menunjukkan kasus anak yang terkonfirmasi positif di Indonesia sangat tinggi dibandingkan negara ASEAN lainnya.

Tingginya angka kasus menunjukkan bahwa anak-anak menjadi kelompok usia yang rentan mengalami penularan di masa pandemi, termasuk anak yang alergi dengan protein susu sapi.

Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Budi Setiabudiawan, mengatakan bahwa kesehatan anak di masa pandemi ini memang rentan, termasuk anak yang alergi terhadap protein susu sapi karena sistem daya tahan tubuhnya unik dan lebih sensitif.

Anak Kelas 3 SD Positif Covid-19 di Karawang, Mayoritas Sasar Kaum Milenial

Untuk itu, pemahaman masyarakat khususnya orang tua mengenai penyebab terjadinya alergi susu sapi pada ank perlu terus ditingkatkan sehingga dapat memberikan penanganan yang tepat agar kesehatannya terus terjaga dan ia tetap bisa tumbuh dan berkembang dengan optimal seperti anak-anak lainnya.

"Alergi susu sapi merupakan salah satu jenis alergi yang paling banyak dialami anak. Gejala yang muncul akibat anak alergi susu sapi biasanya menyerang kulit seperti ruam-ruam merah, sistem pernapasan seperti batuk dan bersin yang berulang, atau sistem pencernaan misalnya sakit perut yang membuat anak menjadi rewel. Alergi susu sapi pada anak diakibatkan oleh respons sistem imun yang tidak normal terhadap protein susu sapi (whey dan kasein)," tutur Budi Setiabudiawan dalam keterangannya kepada Tribunjabar.id, Selasa (30/6/2020).

Menurut Budi, susu adalah salah satu sumber protein yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang secara optimal. Peran orang tua, khususnya ibu, sangat penting untuk menangani kondisi anak yang alergi sapi, termasuk pemberian nutrisi alternatif yang tepat.

Melihat kondisi tesebut, menurutnya, penting bagi orang tua untuk tetap tanggap dalam penanganan anak dengan kondisi alergi susu sapi di masa pandemi.

Orang tua harus memahami gejala-gejala yang muncul akibat alergi susu sapi, berkonsultasi dengan tenaga ahli yang saat ini bisa juga dilakukan melalui telepon maupun internet, serta mengendalikan faktor penyebabnya dengan nutrisi alternatif yang tepat dan aktivitas fisik sesuai usianya untuk bantu mengurangi gejala yang muncul akibat alergi susu sapi.

Penjelasan Budi Budiawan ini terkait erat dengan kampanye Pekan Alergi Dunia yang digelar Sarihusada.
Menurut pihak Sarihusada melalui Senior Brand Manager salah satu sub brand,

Anggi Morika Septie, melalui rangkaian program edukasi di Pekan Tanggap Alergi Generasi Maju, pihaknya ingin memberikan inspirasi dan mengajak para ibu untuk menjaga kesehatan anak melalui gerakan Tanggap Alergi 3K yaitu; Kenali gejalanya, Konsultasikan ke dokter untuk mendapat penanganan yang tepat; dan Kendalikan faktor penyebab alergi susu sapi dengan alternatif nutrisi yang tepat agar anak bisa tetap tumbuh dan berkembang secara optimal.

"Kami berharap kesehatan anak-anak Indonesia, khususnya anak dengan alergi susu sapi, dapat menjadi perhatian agar tetap terjaga sehingga mereka dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Kami percaya seluruh anak Indonesia, bisa bertumbuh dan berkembang menjadi Anak Generasi Maju, tentunya dengan dukungan stimulasi serta nutrisi yang tepat," katanya. (*).

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved