Waspada Oknum Mengatasnamakan BNN Cianjur dan Meminta Sejumlah Uang, Jangan Langsung Percaya
Kompol Giwangkara mewanti-wanti warga untuk berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan pegawai BNN dan meminta sejumlah uang.
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Kepala Seksi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Cianjur, Kompol Giwangkara, mewanti-wanti warga untuk berhati-hati terhadap oknum yang mengatasnamakan pegawai BNN dan meminta sejumlah uang.
Ia mengatakan, ada korban yang dirugikan oleh oknum yang mengatasnamakan BNN, beberapa waktu lalu. Namun, korban tak mau melapor.
Giwangkara mengatakan, jika BNN merekrut pegawai maka dilakukan secara jelas dan formal.
"Akan diumumkan secara formal dari BNN lalu akan ditulis juga di media sosial BNN Cianjur," kata Giwang di Kantor BNN Cianjur, Senin (29/6/2020).
Ia mengatakan, laporan yang masuk ke BNN Cianjur, kasusnya berbagai macam. Misalnya ada yang mengatasnamakan pegawai BNN lalu menjanjikan bisa memasukkan sebagai karyawan BNN dengan meminta imbalan sejumlah uang.
• Berita Utama Tribun Jabar, Senin 29 Juni 2020: Delapan Petugas RS Gigi Unpad Positif Covid-19
"Ternyata uang hilang, masuk ke BNN enggak. Oleh karena itu kepada seluruh lapisan masyarakat Cianjur, apabila ada yang mengaku-ngaku dari BNN terutama masalah terkait dengan finansial mohon jangan begitu saja percaya harus konfirmasi dulu ke pihak BNN," katanya.
Giwangkara mengatakan, terkait masalah adanya penangkapan, pihaknya pun disertai dengan surat tugas. Hal yang sama berlaku ketika melaksanakan razia.
• Mourinho Tak Malu Puji Pelatih Liverpool yang Mampu Akhiri Penantian 30 Tahun
"Lalu kabar yang baru kami terima atas nama Akbar sementara ini tidak ada yang nama itu, jadi saya kira itu mungkin orang yang mengaku-ngaku BNN," katanya.
• Seperti Film Horor, Makhluk Gaib Gerakkan Kursi Bikin Warga Resah, Ini Kata Kades
Ia mengatakan, terkait ID card yang dimiliki oknum yang mengatasnamakan BNN pihaknya menyebut gampang dipalsukan. (*)