VIDEO Alami stress dan diare akhirnya Si Abah dititipkan di Bonbin Bandung

Si Abah, macan tutul (Phantera pardus) yang disebut-sebut sebagai penguasa hutan Gunung Syawal,

Penulis: Andri M Dani | Editor: yudix

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID,CIAMIS- Setelah dilakukan pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh (medical chek up) oleh tim dokter hewan dari Kanwil BKSDA Jabar yang melibat dua orang dokter hewan dan tiga orang perawat satwa akhirnya Si Abah dievakuasi ke Bandung Jumat (26/6) pukul 19.00 malam.

Untuk sementara macan tutul "penguasa" Gunung Sawal tersebut dititipkan di Kebon Binatang Bandung guna rehabilitasi agar Si Abah cepat kembali pulih.

Setelah masuk perangkap warga si Abah mengalami stress, tertekan ketakutan dan macan itu juga mengalami diare.
"Untuk sementara si Abah dititipkan dulu di Bonbin Bandung, diserahperawatan ke Bandung karena di Ciamis peralatan medis terbatas demikian juga petugasnya," ujar Kabid BKSDA Wilayah III Jabar di Ciamis, Andi Witria SHut MSi kepada Tribun Sabtu (27/6).

Si Abah, macan tutul jawa (Phantera pardus melas) yang berusia 12 tahun dengan berat 35 kg dan keberadaannya dominan di hutan suaka margasatwa Gunung Sawal masuk perangkap yang dipasang warga di Blok Cilumpang Desa Cikupa Kecamatan Lumbung Ciamis Kamis (25/6) pukul 06.00 pagi.

Keberadaan si Abah mudah dikenali karena di lehernya dipasang kalung radio colar (chips). Tahun 2018 si Abah juga pernah masuk perangkap di lokasi yang sama. Informasinya empat bulan terakhir warga Blok Cilumpang resah menyusul banyaknya hewan ternak yang hilang habis diduga dimangsa binatang buas.

Seperti domba, anjing maupun ayam. Akhirnya warga memasang perangkap karangkeng besi dengan umpan seekor anjing. Akhirnya Kamis (25/6) pagi sekitar pukul 06.00 si Abah diketahui sudah masuk perangkap.

Setelah melakukan negosiasi akhirnya petugas BKSDA Wilayah III Jabar di Ciamis berhasil mengevakuasi macan tutul penghuni hutan Gunung Sawal tersebut Kamis (25/6) sorenya dan disimpan sementara di Resort XIX Gunung Sawal di Imbanagara.


Jumat (26/6) siang sampai dokter tim dokter hewan dari Kanwil BKSDA Wilayah III Jabar yang melibatkan 2 orang dokter hewan dan 3 perawat satwa melakukan pengecekan kondisi kesehatan Si Abah secara menyeluruh.

Dari medical chek up tersebut diketahui kondisi si Abah dalam keadaan stress tertekan dan ketakutan. Macan tutul jantan usia 12 tahun berat badan 35 kg tersebut mengalami diare.

Kondisi jalannya normal tapi detak pernapasannya tidak teratur. Ada kelainan pada gigi dan taring.
Gigi taring sebelah kiri patah, gigi seri tanggal (ompong), ada karang pada gigi, kumis mengalami kerontokan, ada hipersalivasi.

Dan disimpulkan satwa tua tersebut menggalami stress dan diare .
"Rekomendasi dari tim medis. Si Abah harus direhabilitasi agar kondisinya cepat pulih. Kalau sudah pulih diprioritaskan untuk dilepasliarkan," jelas Kabid BKSDA Wilayah III Jabar di Ciamis Andi Witria SHut MSi.

Karena peralatàn medis dan petugas di Ciamis terbatas menurut Andi akhirnya si Abah dititipkan untuk direhabilitasi di Bandung. juga untuk memudahkan penanganan medis dan pengawasannya.


Si Abah diberangkatkan menuju Bandung dari Resort XIX Gunung Sawal di Imbanagara Jumat (27/6) pukul 19.00 malam dengan mobil patroli BKSDA Wilayah III jabar di Ciamis berikut satu mobil inova yang ditumpangi petugas termasuk tim dokter hewan dari Kanwil BKSDA Jabar.

"Si Abah diititiprawatkan di Bonbin Bandung agar lebih dekat penanganan dan pengawasannya. Agar lebih cepat proses rehabilitasinya.kalau sudah pulih nanti bisa dilepas liarkan kembali.," katanya

Penulis: Andri M Dani
Video Editor: Wahyudi Utomo

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved