Jelang Idul Adha Ada Dzulqadah Bulan Haram Dilarang Berbuat Maksiat dan Perang, Berikut Keutamaannya

Pada 23 Juni 2020 lalu, umat muslim telah menyambut datangnya bulan Dzulqadah 1441 H. Bulan Dzulqadah yakni bulan ke 11 sebelum bulan Dzulhijjah pera

Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Dedy Herdiana
AFP PHOTO / MOHAMMED AL-SHAIKH / KOMPAS.com
TENDA DI MINA -- Ribuan tenda untuk menampung umat Islam yang tengah melangsungkan ibadah haji di Mina, di luar kota Mekah, Saudi Arabia, 19 September 2015. Sekitar 3 juta umat Islam dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Mekah untuk melangsungkan ibadah Haji. 

TRIBUNJABAR.ID - Pada 23 Juni 2020 lalu, umat muslim telah menyambut datangnya bulan Dzulqadah 1441 H.

Bulan Dzulqadah yakni bulan ke 11 sebelum bulan Dzulhijjah perayaan Idul Adha.

Ada yang istimewa dengan bulan Dzulqadah ini.

Bulan setelah Syawal dan sebelum Dzulhijjah Idul Adha tersebut termasuk bulan haram (bulan suci).

Baca Doa Sapu Jagat Memohon Keselamatan di Dunia dan Akhirat, Keutamaan dan Waktu Mustajab Berdoa

Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat At Taubah: 36.

إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ

”Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah: 36)

Dilansir dari rumasyho.com, disebut bulan haram karena pada bulan itu diharamkan maksiat.

Selain itu bulan haram juga menekankan larangan melakukan perbuatan haram.

Demikian pada bulan haram inilah pula sangat baik untuk melakukan amalan ketaatan dan kebaikan.

Keutamaan bulan Dzulqadah

Bulan haram (bulan suci) dijadikan Allah SWT sebagai bulan yang diagungkan.

Hal inilah juga yang menjadikan keutamaan bulan Dzulqadah.

Sebagaimana dijelaskan pula dalam hadis shahih.

الزَّمَانُ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ ، السَّنَةُ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا ، مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ، ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ ذُو الْقَعْدَةِ وَذُو الْحِجَّةِ وَالْمُحَرَّمُ ، وَرَجَبُ مُضَرَ الَّذِى بَيْنَ جُمَادَى وَشَعْبَانَ

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved