Jubir Menko Kemaritiman Bicara Soal Foto Dugaan Kapal Karam di Laut Sukabumi yang Ada di Google Maps

Jubir Menko Kemaritiman Jodi Mahardi akhirnya buka suara terkait kabar adanya penampakan benda mirip kapal karam di laut perairan Sukabumi

Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Dedy Herdiana
Istimewa/Facebook
ILUSTRASI: Jubir Menko Kemaritiman Buka Suara Soal Foto Dugaan Kapal Karam di Laut Cisolok Sukabumi Ada di Google Maps 

Laporan Kontributor Kabupaten Sukabumi M Rizal Jalaludin

TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI -  Juru bicara (Jubir) Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jodi Mahardi akhirnya buka suara terkait kabar adanya penampakan benda mirip kapal karam di antara laut Pantai Cibangban dan Cikembang, Desa Pasirbaru, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Menurut Jodi, setelah pihaknya berkoordinasi dengan Kantor Unit Pelayanan Pengembangan (UPP) Perikanan Palabuhanratu, serta kantor TNI Angkatan Laut (AL) dan pengecekan dengan Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI AL (Pushidrosal), tidak ada kapal karam di area laut pantai Cikembang.

"Sesuai telepon dari Kepala UPP Palabuhanratu sudah berkoordinasi dengan kantor TNI AL, sekaligus cross cek dengan Pushidrosal, sepertinya tidak ada kapal kandas maupun karam di area tersebut," ujar Jodi kepada Tribunjabar.id melalui pesan singkat, Minggu (21/6/2020).

HEBOH, Kapal Karam di Laut Cisolok Sukabumi Terlihat di Google Maps, Seperti Kapal Perang

Nelayan Benarkan Penampakan Foto Kapal Karam di Laut Cisolok Sukabumi di Google Maps

Jodi juga mengatakan, hari ini akan dilakukan pengecekan kembali ke lokasi oleh Kepala UPP Palabuhanratu.

"Hari ini Minggu akan cek kembali ke lokasi oleh Kepala UPP Palabuhanratu," jelasnya.

Nelayan Benarkan Ada Kapal Karam di Dasar Laut Pantai Cikembang

Salah seorang nelayan Cikembang, Jaka (38) alias Bah Goong membenarkan adanya kapal karam di laut Pantai Cikembang.

Ia mengatakan, nelayan setempat menyebut kapal karam tersebut "Badong".

"Ya betul, itu sebenarnya kalau nelayan lokal, khususnya nelayan Cikembang nyebutnya itu badong (bangkai kapal), dari dulu emang nelayan itu, emang itu suka untuk mancing," ujar Bah Goong kepada wartawan, Sabtu (20/6/2020).

Covid-19 Kembali Meningkat Cepat, Ada Klaster Baru di Beijing, WHO Ingatkan Fase Baru dan Berbahaya

Kasus Covid-19 di Indramayu Naik Lagi, Sehari Muncul 3 Pasien Baru, 2 di Antaranya Tenaga Kesehatan

Gerhana Matahari Cincin di Bandung Hanya Bisa dilihat Secara Live Streaming, Berikut Caranya

Menurutnya, keberadaan bangkai kapal tersebut sudah ada sejak puluhan bahkan ratusan tahun lalu.

"Kalau informasi dari dulu juga sudah ada, sudah lama ini ya, cuman beda ini aja kalau nelayan sini bilangnya badong, tapi untuk kapal jenisnya apa atau gimana mereka kurang begitu paham," ucapnya.

Saat ini lokasi kapal karam tersebut menjadi spot mancing atau menangkap ikan yang dilakukan oleh nelayan setempat.

"Cuma disitu, banyak kalau kita bawa tamu mancing ya dibawa kesitu, ke badong itu," jelasnya.

Bah Goong mengatakan, bangkai kapal tersebut tidak terlihat dari permukaan air laut.

Ia menyebutkan, kapal berada di kedalaman sekitar 40 meter dari atas permukaan laut dan berjarak 1,5 kilo meter dari pesisir pantai.

"Gak, gak, itu kan kedalamannya sekitar kedalaman 40, 50 meter lah, kalau jarak tempuh dari darat sekitar 15 menit nyampe sih," katanya.

BMKG Keluarkan Peringatan Dini untuk Sejumlah Daerah di Jabar, Berikut Info Selengkapnya

Ia mengaku, mengetahui keberadaan bangkai kapal tersebut dari tahun 2017, ia diberi tahu oleh sesepuh nelayan setempat.

"Dulu 2017 saya sudah sama teman-teman udah pernah bikin rumpon disitu, istilahnya kasih titik gitu, itu hasil petunjuk dari sesepuh-sesepuh nelayan," ujarnya.

Ia juga mengatakan, ukuran kapal tersebut sangat besar, panjang kapal mencapai sekitar 100 meter.

"Itu kapal besar ya, karena kalau bangkai, untuk istilah badong itu bisa untuk spot mancing, untuk rumah ikan, kalau kapal-kapal kecil gak mungkin apa ya, sama arus bawah laut pasti ilang. Ini kemungkinan kapalnya sekitar 100 meteran lah panjangnya. Lokasi tersebut menjadi salah satu spot mancing ikan favorit nelayan," terangnya. (M Rizal Jalaludin)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved