Ini Tips Memotret Gerhana Matahari Cincin, Dapatkan Hasil Gambar Terbaik

Fenomena alam gerhana matahari cincin (GMC) akan terjadi pada Minggu, 21 Juni 2020.

Editor: Widia Lestari
Pixabay.com
Gerhana matahari 

TRIBUNJABAR.ID - Fenomena alam gerhana matahari cincin (GMC) akan terjadi pada Minggu, 21 Juni 2020.

Peristiwa ini bisa beberapa kali terjadi tak ada salahnya Anda mengabadikan gerhana matahari cincin menggunakan kamera.

Perlu diketahui, gerhana matahari cincin berbahaya bila dilihat secara langsung oleh mata manusia.

Anda harus berhati-hati ketika akan memotret GMC.

Di Indonesia, tidak semua daerah dapat melihat gerhana matahari cincin.

Pastikan Anda berada di kota yang dapat menyaksikan gerhana matahari cincin dan memilih spot foto terbaik.

Ada beberapa alat yang harus Anda siapkan, seperti kamera, lensa tambahan bila ingin hasilnya lebih baik, kacamata gerhana, dan tripod.

Berikut ini tips memfoto peristiwa gerhana matahari cincin yang dikutip dari Kompas.com.

1. Lensa bersih

Tips yang pertama adalah lensa kamer ayang bersih.

Lensa yang bersih mencegah hasil foto gerhana matahari cincin buram.

2. Lapisi dengan kacamata gerhana

Kacamata gerhana berfungsi melindungi lensa kamera.

Sama seperti mata Anda, lensa kamer pun harus dilindungi terutama kamera handphone dari sinar matahari menyorot langsung.

Penampakkan gerhana matahari cincin.
Penampakkan gerhana matahari cincin. (YouTube InfoBMKG)

3. Gunakan teropong kecil

Anda bisa menggunakan alat tambahan seperti teropong atau lensa tambahan di lensa kamera ponsel.

Tujuannya agar tidak perlu memperbesar atau melakukan zoom hanya untuk mendapatkan foto gerhana dengan jelas.

4. Hindari zoom

Agar gambar tidak pecah, Anda harus menghindari fitur zoom.

Memperbesar gambar dapat membuat kualitas foto jadi menurun.

Gambar pun akan terlihat tidak jelas dan pecah.

5. Gunakan tripod

Anda juga bisa menggunakan fitur time lapse supaya bisa terlihat perubahan gambar mulai dari terjadinya gerhana, puncak, hingga akhir gerhana.

Jangan lupa untuk menggunakan tripod supaya ponsel tetap berdiri seimbang. Dengan begitu, hasil foto juga tetap jelas dan tidak buram.

 Gerakan dan Niat Salat Gerhana, Siap-siap Terjadi Gerhana Matahari Cincin pada 21 Juni 2020

 Apakah Gerhana Matahari Cincin 21 Juni Bisa Diamati di Jawa Barat? Ini Penjelasannya

 Tak Bisa Diamati di Semua Daerah

Dikatakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) lewat situs resminya, Gerhana Matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan sehingga tidak semuanya sampai ke Bumi.

Peristiwa ini merupakan satu di antara akibat dinamisnya pergerakan posisi Matahari, Bumi, dan Bulan.

Gerhana Matahari hanya terjadi pada saat fase bulan baru dan dapat diprediksi sebelumnya.

Fenomena gerhana matahari cincin dapat terjadi ketika bulan berada tepat di tengah-tengah matahari dan bumi, tetapi ukuran Bulan tampak lebih kecil dibandingkan dengan ukuran tampak matahari.

Alhasil, pinggiran matahari terlihat sebagai cincin yang sangat terang dan mengelilingi bulan yang tampak sebagai bundaran gelap.

Fenomena gerhana matahari cincin akan melintas di wilayah Kongo, Sudan Selatan, Ethiopia, Yaman, Oman, Pakistan, India, Cina, dan Samudera Pasifik.

Sementara di sedikit Afrika bagian Utara dan Timur, Asia, Samudera India, sebagian negara Eropa, Australia bagian Utara, dan Samudera Pasifik juga dapat mengamati gerhana matahari cincin, tapi berupa gerhana matahari sebagian.

Begitu pula di Indonesia.

Proses terjadinya Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang dilihat dari tepian pantai Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Kamis (26/12/2019). Durasi terjadinya GMC selama 3 jam 51 menit 4 detik, sedangkan durasi cincin berlangsung selama 3 menit 17 detik.
Proses terjadinya Gerhana Matahari Cincin (GMC) yang dilihat dari tepian pantai Kampung Bunsur, Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Kamis (26/12/2019). Durasi terjadinya GMC selama 3 jam 51 menit 4 detik, sedangkan durasi cincin berlangsung selama 3 menit 17 detik. (Tribun Pekanbaru/Doddy Vladimir)

Gerhana Matahari Cincin pada 21 Juni 2020 dapat diamati di Indonesia berupa Gerhana Matahari Sebagian.

Masih dari BMKG, gerhana matahari cincin akan melewati 432 pusat kota dan kabupaten di 31 provinsi berupa gerhana matahari sebagian.

Adapun magnitudo terentang antara 0,000 di Kepanjen, Jawa Timur hingga 0,522 di Melonguane, Sulawesi Utara.

 Ini Naskah Khutbah Shalat Gerhana Matahari Cincin

Sayangnya, gerhana ini tidak dapat diamati di 83 pusat kota lainnya di Indonesia.

Di antaranya dua kota di Bengkulu, tujuh kota di Lampung, Banten, DKI Jakarta, dan DI Yogyakarta.

Bahkan 10 kota Jawa Tengah, dan tujuh kota di Jawa Timur, serta semua kota di Jawa Barat (terkecuali Indramayu) juga tidak akan dilalui gerhana ini.

Pasalnya, nilai magnitudo gerhananya kurang dari 0.

Di Indonesia, waktu mulai gerhana matahari sebagian paling awal adalah di Sabang, Aceh, yang terjadi pada pukul 13.16.00,5 WIB.

Adapun kota yang waktu mulai gerhananya paling akhir adalah di Kepanjen, Jawa Timur, yaitu pukul 15.19.49,3 WIB.

Sementara itu, daerah yang akan mengalami waktu saat puncak gerhana paling awal adalah Sabang, Aceh.

Puncak gerhana matahari sebagian di Sabang akan terjadi pada pukul 14.34.52,4 WIB.

Adapun kota yang akan mengalami waktu puncak paling akhir adalah Agats, Papua, yaitu pukul 17.37.26,3 WIT.

Untuk waktu Kontak Akhir gerhana paling awal akan terjadi di Tais, Bengkulu pada pukul 15.06.39,8 WIB.

 Bacaan Niat Salat Gerhana, Ini Jadwal Gerhana Matahari Cincin di Indonesia

Sementara waktu Kontak Akhir paling akhir akan terjadi di Melonguane, Sulawesi Utara, pada pukul 17.31.44,9 WITA.

Selengkapnya, terkait penjelasan BMKG tentang Gerhana Matahari Cincin dapat Anda akses dengan meng-klik tautan ini.

(Tribun Jabar/Tribunnews)

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved