Besok Mau Lihat Gerhana Mataharai Cincin? Bikin Sendiri Kamera Lubang Jarum agar Aman Menatap GMC

Anda harus menggunakan alat pelindung seerti kaca mata berlensa khusus ketika melihat gerhana matahari cincin.

Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Ravianto
Istimewa
Fenomena gerhana matahari cincin (GMC) yang terjadi pada Kamis, 26 Desember 2019, dimanfaatkan oleh pelajar di SMA BPI 1 untuk melakukan pengamatan dan shalat kusuf gerhana matahari secara langsung di Observatorium Winaya. 

TRIBUNJABAR.ID - Apakah Anda tertarik melihat gerhana matahari cincin ( GMC) yang akan terjadi pada besok, Minggu (21/6/2020)?.

Menatap gerhana matahari cincin secara langsung dapat berbahaya bagi mata Anda.

Anda harus menggunakan alat pelindung seerti kaca mata berlensa khusus ketika melihat gerhana matahari cincin.

Salah satu alat yang mudah dibuat adalah kamera lubang jarum atau pinhole.

Cara membuatnya mudah dan bahannya cukup sederhana, seperti yang dikutip dari Kompas.com.

Bahan dan Alat

kaleng bekas (dapat diganti dengan kardus)
amplas
jarum
lakban
gunting untuk memotong
cat pylox berwarna hitam
aluminium foil

Aluminium foil difungsikan sebagai lensa. Diamplas hingga tipis dan ditusuk menggunakan jarum.

Kemudian aluminium foil tersebut ditempel dengan lakban di badan kaleng yang sudah dilubangi.

Lakban tersebut akan berfungsi sebagai shutter.

Ditempelnya pun sebagian saja karena jika mau memfoto lakban harus bisa dibuka-tutup.
Proses pengambilan gambar berlangsung sekitar 30 detik.

Selain kamera lubang jarum, Anda juga bisa menggunakan beberapa alat lainnya.

1. Kacamata las

Kacamata gerhana sulit ditemukan lagi di pasaran. Warga di Balikpapan mulai memburu bingkai kacamata las dan kaca ukuran paling pekat.
Kacamata gerhana sulit ditemukan lagi di pasaran. Warga di Balikpapan mulai memburu bingkai kacamata las dan kaca ukuran paling pekat. (KOMPAS.com/Dani J)

Bagi Anda yang memiliki kacamata khusus las, maka juga bisa menggunakannya. Ukuran kacamata las disarankan yang berukuran nomor 14 atau lebih besar.

2. Kacamata Matahari

Kacamata matahari
Kacamata matahari (YouTube LAPAN)

Kacamata matahari biasanya berbentuk seperti kacamata tiga dimensi.

Sekilas memang lensanya seperti kacamata hitam biasa, namun lensa ini menggunakan lensa khusus.

Lensa ini dirancang untuk menghalangi sebagian besar cahaya matahari.

Kacamata ini tersedia secara gratis di berbagai acara pengamatan gerhana matahari yang dilaksanakan Bosscha di Lembang dan Tanjungpinang, PP-IPTEK di Taman Mini Indonesia Indah, Planetarium di Taman Ismail Marzuki, dan di banyak tempat pengamatan lainnya.

Intinya, kamu bisa menggunakan kacamata yang mampu menyaring sinar ultraviolet dengan panjang gelombang 100-400 nanometer.

3. Binokular atau teleskop

Sejumlah warga berkumpul di Taman PKK Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, untuk menyaksikan gerhana matahari sebagian menggunakan teleskop, Kamis (26/12/2019).
Sejumlah warga berkumpul di Taman PKK Sumber, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon, untuk menyaksikan gerhana matahari sebagian menggunakan teleskop, Kamis (26/12/2019). (Tribun Jabar/Hakim Baihaqi)

Binokular atau teleskop memiliki prinsip penggunaan yang serupa dengan kamera lubang jarum. Bedanya, cahaya matahari akan diproyeksikan lewat lensa pembesar.

Selain itu, karena menggunakan lensa pembesar, proyeksi gerhana yang dihasilkan juga akan lebih besar dan tajam.

Teleskop akan disediakan di berbagai tempat pengamatan gerhana matahari. Sementara binokular bisa kamu pasangkan di tripod agar berdiri dengan stabil, lalu diarahkan ke matahari.

Kamu tidak boleh melihat langsung ke eyepiece atau tempat pengamatan biasa, kecuali sudah terpasang filter khusus matahari di depan cermin atau lensa objektif.

Jika menggunakan binokular atau teleskop, gunakanlah filter neutral density 5 (ND 5).

Penampakkan gerhana matahari cincin.
Penampakkan gerhana matahari cincin. (YouTube InfoBMKG)

Bila Anda akan memfoto gerhana matahari jangan lupa lapisi lensa dengan filter khusus matahari.

Cahaya yang terlalu intens akan menyebabkan kamera rusak.

Jangan menggunakan selembar negatif film yang dusah dicuci sebab hal itu berbahaya.

Negatif film tidak mampu mengurangi cahaya matahari yang terlalu intens.

Walau sudah menggunakan alat khusus, sebaiknya jangan menatap gerhana matahari terus menerus dari awal hingga akhir.

Lebih baik istirahatkan mata sebentar, alihkan pandangan tiap beberapa kali selama gerhana. Waktu pengamatannya pun disarankan tak lebih dari dua menit.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved