Jelang Gerhana Matahari, Muncul Awan Aneh, Dikenal Awan Payudara, Pembawa Badai dan Salju

Fernomena aneh di langit Irak ini adalah munculnya awan sepeti bentol-bentol di kulit, gumpalang menggantung di langit, atau menyerupai payudara.

Editor: Kisdiantoro
Twitter/Omed
Awan aneh menggantung di langit Irak. Awan ini dikenal dengan nama awan Mammatus atau payudara. 

Menjelang fenomena alam gerhana matahari cincin (GMC) muncul fenomena aneh di langit Irak

Fernomena aneh di langit Amedi, Kurdistan, Irak ini adalah munculnya awan sepeti bentol-bentol di kulit, gumpalang menggantung di langit, atau menyerupai payudara

Awan ini dikenal dengan nama awan Mammatus, dari bahasa Latin yang berati mamma atau payudara

Jenis awan ini sering dikaitkan dengan  awan cumulonimbus sang pembawa badai atau salju. Berbahayakah?

//

TRIBUNJABAR.ID - Fenomena pemandangan langit yang menakjubkan viral di Twitter.

Fenomena tersebut terjadi di Amedi, Kurdistan, Irak.

Viral tersebut bermula dari unggahan akun Twitter @OmedMuhamad666, Selasa (16/6/2020).

Pada unggahannya, Omed mengunggah dua foto.

Tips Memfoto Gerhana Matahari Cincin 21 Juni Pakai Kamera, Ada Empat Alat yang Harus Disiapkan

Kedua potret menampakkan pemandangan langit yang tidak biasa.

Di langit, terdapat kumpulan awan yang berbentu seperti gumpalan.

"Hari ini di Amedi," tulis Omed pada unggahannya, disertai ikon wajah yang takjub.

Unggahan Omed telah di-retweet sebanyak 6.500 kali dan mendapatkan 27.100 likes, per Jumat (19/6/2020).

Mengenal Awan Mammatus

Diketahui, fenomena yang diunggah Omed adalah awan mammatus.

Lantas, apakah awan mammatus itu?

Dilansir metoffice.gov.uk, awan mammatus adalah formasi awan yang khas.

Mammatus berasal dari bahasa Latin, yaitu "mamma" yang berarti "payudara."

Penampilan mammatus paling terlihat ketika matahari berada rendah di langit.

Awan mammatus berbentuk layaknya gumpalan dan menggantung di langit.

Bentuk formasi mammatus dapat sangat bervariasi.

Secara umum, bentuknya menonjol dari langit.

Fenomena Gerhana Matahari Cincin 21 Juni 2020, Apakah Dapat Teramati dari Jabar? Ini Kata Ahlinya

Ada pula yang berbentuk tabung, memanjang ke bawah seolah menggantung di langit.

Mammatus biasanya berkaitan dengan awan cumulonimbus besar.

Biasanya, turbulensi di dalam awan cumulonimbus akan menyebabkan awan mammatus terbentuk.

Ini membalikkan proses pembentukan awan yang biasa dari pertumbuhan ke atas, menjadikan dasar awan tidak merata.

Awan ini  dapat bergerak sepanjang ratusan mil ke segala arah.

Namun, awan mammatus tetap terlihat di langit selama sekitar 10-15 menit.

Apakah Awan Mammatus Pertandakan Bahaya?

Marlane Burns memotret gambar ini pada 15 Mei 2020, di dekat Robert Lee, Texas. Dia berkata:
Marlane Burns memotret gambar ini pada 15 Mei 2020, di dekat Robert Lee, Texas. Dia berkata: "Awan mammatus mendahului badai utara yang datang entah dari mana! Angin meniup lalat dan hujan menghempaskan debu! " (Marlane Burns/EarthSky Community)

Munculnya awan mammatus sering dikaitkan dengan awan Cumulonimbus.

Mammatus kemudian mendatangkan badai karena massa besar dari udara yang tidak stabil.

Awan mammatus umumya terbentuk di cumulonimbus yang paling tidak stabil.

Itu berarti, ada kemungkinan hujan es, hujan lebat, dan kilat yang terjadi di sekitarnya.

Jika udara cukup dingin selama musim dingin, awan mammatus dapat menghasilkan salju.

Terkadang, mammatus dapat terbentuk pada tipe awan lain yang tidak menghasilkan hujan, meskipun ini jarang terjadi.

Selain itu, dilansir earthsky.org, awan mammatus diasosiasikan dengan cuaca buruk atau pertanda datangnya badai petir.

Memang benar, awan mammatus bisa muncul sebelum atau setelah badai.

Namun, awan mammatus tidak turun ke bawah dan membentuk tornado.

Sebagian besar awan terbentuk oleh udara yang naik.

Meskipun awan mamutus memiliki aspek berbahaya, tetapi itu berjalan beriringan dengan keindahannya yang luar biasa.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul VIRAL Fenomena Awan Mammatus di Langit Irak: Berbentuk Gumpalan Indah, tapi Bisa Jadi Tanda Bahaya?, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/06/19/viral-fenomena-awan-mammatus-di-langit-irak-berbentuk-gumpalan-indah-tapi-bisa-jadi-tanda-bahaya?

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved