Demi Ujian Online, Siswi ini Cari Sinyal Internet di Atas Pohon Berjam-jam hingga Dikerubungi Nyamuk
Kisah seorang siswi di Malaysia menaiki pohon untuk mencari sinyal internet demi mengikuti ujian online dengan lancar
TRIBUNJABAR.ID - Seorang siswi di Malaysia ini berjam-jam berada di atas pohon hingga rela dikerubungi nyamuk dan lebah.
Hal ini dilakukan lantaran ia harus mendapatkan koneksi internet agar bisa mengikuti ujian online berjalan lancar.
Seperti diketahui, pandemi Covid-19 telah mengubah pola pembelajaran di sekolah menjadi sistem daring atau online.
Sistem pembelajaran jarak jauh ini dilakukan guna mencegah kerumunan untuk meminimalisir potensi penyebaran virus corona.
• Gadis Cantik asal Ujungberung yang Hilang itu Akhirnya Tiba di Rumah, Ibunya Enggan Bicara Banyak
Komunikasi kegialan belajar dan mengajar antara guru dan murid dilakukan dari rumah masing-masing dan biasanya menggunakan aplikasi pesan, WhatsApp.
Namun, dalam praktiknya, masih ada beberapa siswa maupun guru yang di daerah tempat tinggalnya masih kesulitan akses internet.
Hal ini tentu menyulitkan mereka karena harus mencari tempat dengan koneksi internet baik setiap akan memulai pembelajaran.

Salah satunya adalah yang dialami oleh seorang siswa di Malaysia ini.
Dikutip dari World of Buzz, Veveonah Mosibin, seorang mahasiswa yayasan di Sabah, menghabiskan 24 jam di pohon hanya demi menemukan sinyal internet yang cukup untuk menyelesaikan ujian online-nya.
Hal itu terlihat lewat video yang ia unggah melalui kanal YouTube-nya, Veveonah M. pada Jumat (12/6/2020).
Pada video bertajuk '24 Hours On Tree Challenge' itu, Veveonah menjelaskan bahwa dia awalnya tidak merencanakan untuk melakukan ujian di pohon.
Sebelumnya, ia telah berhasil membangun gubuk di atas bukit dengan koneksi internet yang baik.
Namun, ketika ia kembali, gubuk yang telah dipersiapkannya itu telah rusak sebagian.
Oleh karena itu, Veveonah pun harus segera mencari solusi dengan cepat.

• Ramalan Bintang Kamis 18 Juni 2020, Gemini Tenangkan Pikiran, Kerja Sama Jadi Keburuntungan Cancer
Kemudian ia memutuskan menjalani ujian online di atas pohon.
Berbekal telepon, bank listrik, sebotol air, makanan, kelambu, dan alat-alat lain untuk membantunya proses ujian, ia segera menyiapkan tempat pucuk pohon.
Veveonah pun berhasil menyelesaikan ujian online-nya dengan lancar.
Padahal dia sempat dikerubungi nyamuk-nyamuk.
Bahkan ia juga sempat terancam disengat lebah-lebah di sekitar pohon.
Terlepas dari lingkungan yang penuh tantangan dan kurangnya sumber daya, ia tidak pernah sekalipun mengeluh tentang situasinya.
Ia malah menunjukkan pengetahuan dan sumber daya yang besar tentang lingkungannya.
Sehari-hari, Veveonah biasanya mengambil getah karet di pagi hari dan bekerja di kebun keluarganya untuk mencukupi kebutuhan makanan.
Lebih lanjut, ia mengajak para siswa lain untuk bersyukur atas mudahnya akses listrik, pendidikan, dan internet bagi mereka.
Perjuangan Siswa SD Saat Corona, Rela Pecah Celengan Buat Beli HP Demi Bisa Belajar Online
Sebelumnya, ada kisah viral lainnya terkait pembelajaran jarak jauh atau online, yakni cerita pilu bocah SD bongkar celengan, lalu pergi ke toko membeli ponsel demi bisa belajar online.
Gadis kecil yang masih duduk di bangku SD ini rela membongkar celengannya demi bisa membeli sebuah smartphone.

Smartphone itu diketahui akan ia gunakan untuk belajar secara online.
Dilansir dari World of Buzz, kisah gadis kecil ini dibagikan oleh seorang netizen melalui akun Facebooknya.
Netizen itu merupakan penjaga toko yang menjual smartphone.
Tampak seorang gadis kecil berjalan menuju ke sebuah toko smartphone.
Sesampainya di toko tersebut, ia langsung mengeluarkan setumpuk uang receh dan uang kertas di atas meja.
"Saya ingin membeli telepon baru," katanya dengan sopan.
Penjaga toko itu sempat bingung saat melihat tumpukan uang di atas meja.
Ia pun bertanya kepada si gadis kecil apakah dirinya akan menggunakan ponsel itu untuk bermain game

Si gadis kecil mengungkapkan bahwa dirinya membeli ponsel agar bisa bergabung dengan teman-temannya di pembelajaran online.
"Tidak, aku membutuhkannya supaya aku bisa bergabung dengan teman-temanku secara online dalam e-learning," kata gadis kecil itu.
Gadis kecil itu ternyata tak sendiri, ia ditemani kakeknya.
Kakeknya kemudian bertanya apakah toko tersebut menerima pembayaran dengan uang receh atau tidak.
Pasalnya, ia khawatir jika toko itu hanya menerima pembayaran melalui kartu kredit saja.
Postingan netizen itu pun viral di Facebook hingga mengundang reaksi dari sejumlah netizen.
Banyak netizen menyoroti fakta bahwa tak semua orang punya fasilitas yang memadai untuk menunjang pembelajaran online.
(TribunStyle.com/Gigih Panggayuh/Tiara Susma)