Gus Hasan Sambut Baik Kepgub tentang Pesantren dalam Upaya Memutus Rantai Penyebaran Covid-19
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat (Jabar) Hasan Nuri Hidayatullah, menyambut baik Keputusan Gubernur (Kepgub) Jabar.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat (Jabar) yang juga Pengasuh Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 3 Karawang, Hasan Nuri Hidayatullah, menyambut baik Keputusan Gubernur (Kepgub) Jabar No: 443/Kep.326-Hukham/2020 tentang Perubahan atas Kepgub Jabar No 443/Kep.321-Hukham/2020 tentang Protokol Kesehatan untuk Pencegahan dan Pengendalian Covid-19 di Lingkungan Pondok Pesantren.
Sosok yang akrab disapa Gus Hasan itu mengatakan, kepgub tersebut pada prinsipnya dibuat oleh Pemerintah Provinsi Jabar untuk mencegah penularan Covid-19 di lingkungan pondok pesantren (ponpes) jelang penerapan new normal atau di Jabar dikenal sebagai adaptasi kebiasaan baru (AKB).
"Saya yakin tujuan (kepgub Jabar terkait protokol AKB di ponpes) dalam rangka melindungi masyarakat, melindungi para kiai, asatidz, dan santri," ucap Gus Hasan di Kompleks Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 3, Cilamaya, Kabupaten Karawang, Senin (15/6/2020) malam.
Gus Hasan menambahkan, Covid-19 merupakan pandemi yang harus ditangkal dengan penerapan protokol kesehatan, termasuk protokol khusus di ponpes.
"Di pesantren tetap harus memakai masker saat kegiatan, sesering mungkin cuci tangan, menjaga jarak antarpersonal. Prinsipnya saling menjaga, kami senang kebijakan yang terbit merupakan arahan untuk menjaga lingkungan pesantren," katanya.
• Aktif Perangi Covid-19, Kebon Kangkung Menjadi Kampung Tangguh Nusantara
Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 3 menyiapkan bilik disinfektan di gerbang kampus dan melakukan pengecekan suhu tubuh bagi pihak yang ingin memasuki kompleks pesantren.
Tak hanya itu, Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 3 juga menyiapkan puluhan tempat cuci tangan di sudut-sudut kelas dan kobong (tempat santri menginap) sehingga para santri bisa dengan mudah mengakses sarana untuk mencuci tangan dengan sabun.
• IPW Nilai Wajah Novel Tidak Mulus dan Tampan Lagi Kalau Disiram Air Keras, Minta Hakim Promoter
"Kami pun sejak awal sudah menyiapkan tempat-tempat cuci tangan sebelum masuk ruang belajar, ruang mengaji, juga melakukan pembatasan jarak atau mengatur saf saat salat berjamaah, serta menggunakan masker. Itu semua sudah dilakukan sejak awal (penyebaran) Covid-19," kata Gus Hasan.
Gus Hasan menjelaskan sekitar 1.300 santri di Pondok Pesantren Asshiddiqiyah 3 pun belum seluruhnya diizinkan masuk atau kembali ke pesantren.
• Angka Perceraian di Purwakarta Meningkat Signifikan Bulan Ini, ASN yang Cerai Kebanyakan Guru
Para santri tersebut akan kembali ke pesantren secara bertahap dengan prioritas bagi santri yang berasal dari zona biru dan zona hijau. (*)