PPDB 2020 Jabar
4 Celah yang Bisa Dimanfaatkan Oknum Untuk Titip Calon Siswa di PPDB SMA di Jabar, FAGI: Ayo Awasi!
Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB 2020) di Jawa Barat masih ada celah untuk titip-menitip calon siswa agar diterima di sekolah negeri.
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB 2020) di Jawa Barat masih ada celah untuk titip-menitip calon siswa agar diterima di sekolah negeri.
Ketua Forum Aksi Guru Independen (FAGI) Jawa Barat Iwan Hermawan melihat peluang titip menitip calon siswa di PPDB 2020 Jawa Barat di 4 celah.
"Setidaknya ada 4 peluang di PPDB 2020 Jawa Barat yang dilakukan secara online," ujar Iwan Hermawan melalui keterangan tertulis via handphone, Selasa (16/6/2020).
• Dadang Naser Tegaskan PPDB Harus Sesuai Prosedur Tidak Ada Titipan-titipan
Dikatakan Iwan Hermawan, 4 peluang titip menitip calon siswa di PPDB 2020 Jawa Barat itu adalah:
1. Sebagian besar sekolah tidak memaksimalkan kuota.
Misalnya dalam PPDB online kuota 34 orang per kelas, setelah masuk biasanya di genapkan menjadi 36 siswa per kelas sehingga akan ada bangku cadanga 20 orang per sekolah atau bahkan tambah kelas, tidak menutup kemungkinan adanya uang pelicin.
2.Adanya kuota kosong karena kurang pendaftar
Kuota kosong ini misalnya untuk pendaftar jalur KETM di sekolah favorit atau jalur ABK, jalur perpindahan dan Putra putri tenaga kesehatan, jalur jalur ini dalam pergub kuota se-banyak-banyaknya sehingga tidak bisa digeser dari jalur lain kecuali jalur KETM.
3.Perkiraan siswa tidak naik ke kelas XI biasanya memotong kuota.
Namun setelah pembagian rapor naik semua sehingga ada kekesongan bangku sejumlah siswa yang diperkirakan tidak naik.
4.Berdasarkan PP 17 thn 2010 penerimaan peserta didik baru menjadi kewenangan kepala sekolah bukan Kadisdik ataupun kepala KCD.
• Disdik Jabar dan Ombudsman tentang Kasus Anggota Dewan Beri Rekomendasi Siswa dalam PPDB
Hal inilah yang bisa disalah gunakan untuk menerima titipan di luar PPDB online resmi
"Atas dasar ini maka FAGI menghimbau masyarakat untuk memantau terus perkembangan kuota di tiap sekolah, karena pengurangan kuota ini sangat merugikan siswa yang benar-benar mendaftar ke PPDB online yang resmi, akan menyakitkan siswa jika titipan di luar PPDB online malah yang di terima, mungkin saja ada oknum kepala sekolah sengaja menyiakan kuota untuk titipan ini," ujar Iwan Hermawan.