Minimalisasi Kerugian di Masa Tanam Gadu, Petani Indramayu Ada yang Lakukan Tanam Secara Senggang

Bencana kekeringan menghantui sejumlah petani saat memasuki musim tanam kedua atau musim gadu sekarang ini.

Penulis: Handhika Rahman | Editor: Giri
Tribun Cirebon/Handhika Rahman
Para petani saat melakukan percepatan masa tanam kedua atau musim gadu di Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu,  Senin (15/6/2020) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Bencana kekeringan menghantui sejumlah petani saat memasuki musim tanam kedua atau musim gadu sekarang ini. Tak terkecuali para petani di Kabupaten Indramayu.

Ketua Serikat Tani Indramayu (STI), Mujahid, mengatakan, di Desa/Kecamatan Kroya, petani bahkan memulai musim tanam dengan cara senggang.

Senggang merupakan istilah yang biasa digunakan para petani di Jawa dengan membiarkan tanaman padi pada masa panen sebelumnya agar kembali menghasilkan padi.

"Sesudah panen pertama tapi tidak ditraktor, tidak ditanamin lagi, dibiarin saja biar tumbuh sendiri lagi kayak pohon pisang," ujar Mujahid kepada Tribuncirebon.com, Senin (15/6/2020).

Muhajid menyampaikan, hanya segelintir petani yang melakukan musim tanam kedua secara senggang.

Mereka merupakan petani yang lahan persawahannya berada di dataran tinggi sehingga air tidak bisa masuk. Agar bisa tetap produktif, mereka melakukan tanam secara senggang.

Hanya saja hasil padi dari menanam secara senggang ini kualitasnya lebih rendah.

Selain itu padi yang dihasilkan pun lebih sedikit jika dibanding menanam padi pada umumnya.

BREAKING NEWS Jatuh dari Ketinggian Puluhan Meter, Pekerja Bongkar Tower di BPN Garut Meninggal

"Itung-itungannya mereka tidak perlu mengeluarkan biaya traktor, biaya bibit, juga kuli orang untuk tanam, tetapi hasilnya imbang jika dihitung-hitung dengan petani lainnya di masa tanam kedua," ujarnya.

Dijelaskan Mujahid, petani yang biasa melakukan tanam secara senggang ini biasa menggunakan bibit padi jenis ciherang atau IR karena lebih cepat tumbuh.

Wali Kota Bandung: Insya Allah PPDB Kota Bandung Tidak Ada Titipan

Padi jenis tersebut hanya memerlukan waktu kurang dari 100 hari, berbeda dengan padi jenis lain, seperti kebo yang memerlukan waktu bahkan sampai 125 hari.

Warna Air Danau Akibat Meteorit Berubah Jadi Merah Muda, Ini Penjelasan Ahli

"Usia padinya lebih cepat cuma satu bulan setengah sudah bisa panen karena kan sudah tinggi, meskipun dengan mengunakan padi jenis lainnya juga bisa hanya lebih lama," ujar dia. (*)

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved