Komunitas Hong di Jalan Bukit Pakar Utara, Tempat Bermain dan Belajar Permainan Tradisional
Komunitas Hong terbentuk pada 2005. Komunitas ini memiliki tempat di Jalan Bukit Pakar Utara No.26, Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. D
TRIBUNJABAR.ID - Komunitas Hong terbentuk pada 2005. Komunitas ini memiliki tempat di Jalan Bukit Pakar Utara No.26, Ciburial, Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung. Di sana, komunitas ini memiliki pakarangan ulin (pekarangan bermain) yangmerupakan tempat bermain dan belajar permainan tradisional.
Namun, untuk sementara karena pandemi Covid-19. Kalau yang tertarik mau berkunjung bisa menunggu sampai keadaan normal kembali.
Di pekarangan itulah para pengunjung bisa menikmati berbagai permainan tradisional. Ada ratusan jenis permainan tradisional yang tersedia dan berasal dari seluruh Jawa Barat.
Dari ratusan permainan itu, di antaranya ada egrang, congklak, perepet jengkol, ngadu kaleci (kelereng), dan boy-boyan.
Untuk menikmati permainan tersebut pengunjung harus registrasi Rp 50.000 per orang.
Pengunjung harus datang berombongan, minimal 60 peserta, dan wajib reservasi terlebih dulu di website dan instagram.
"Dengan membayar Rp 50.000, pengunjung sudah mendapat paket lengkap. Mulai dari workshop permainan, bermain bersama, mini olimpiade permainan, terus dapat mainan satu, dan semua hasil workshop bisa dibawa pulang," kata pendiri Komunitas Hong, Zaini Alif.
Tadinya, menurut Zaini, untuk menikmati fasilitas di pakarangan ulin Komunitas Hong, pengunjung tidak membayar.
Namun, katanya, ternyata saat pengunjung bermain dibutuhkan material.
"Materialnya itu harus mengambil jauh dan butuh biaya. Setelah dihitung-hitung, butuh bayaran. Maka, sejak itu, dikenakan ongkos masuk untuk para pengunjung," kata Zaini.
"Alhamdulillah, akhirnya bisa menghidupi dan mempekerjakan banyak orang di sana."
Menurut Zaini, Komunitas Hong dibentuk berdasarkan kajian dia. Dalam kajian yang dilakukannya itu, ternyata ada tiga permasalahan mengapa permainan tradisional tidak dimainkan.
"Ketiga permasalahan tersebut adalah, pertama, tidak ada data permainan, kedua tidak adanya tempat bermain, dan ketiga tidak ada bahan baku bermain," ujarnya.
Komunitas Hong, kata Zaini, menyediakan itu semua. Menurutnya, Komunitas Hong dibentuk untuk menghilangkan kendala tersebut.
Jadi, kata Zaini, bagi yang membutuhkan data permainan tradisional silakan datang ke sana karena semuanya sudah tersedia.