Pramono Edhie Meninggal
Bendera Setengah Tiang Berkibar, Begini Kronologi Pramono Edhie yang Meninggal Usai Lihat Perkebunan
Bendera setengah tiang dikibarkan Kodim 0608 Cianjur dan 18 Koramil selama seminggu untuk hormati jasa almarhum Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo
Penulis: Ferri Amiril Mukminin | Editor: Dedy Herdiana
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ferri Amiril Mukminin
TRIBUNJABAR.ID, CIANJUR - Bendera setengah tiang dikibarkan oleh Kodim 0608 Cianjur dan 18 Koramil selama seminggu untuk menghormati jasa-jasa almarhum Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo yang meninggal karena serangan jantung.
"Bendera setengah tiang ini kami libatkan untuk menghormati meninggalnya mantan KASAD Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo yang meninggal kemarin di RS Cimacan karena serangan penyakit jantung saat berlibur di vila Ciwalen, Kecamatan Sukaresmi," ujar Dandim 0608 Cianjur, Letkol Inf Rendra Dwi Ardhani Senin (15/6/2020).
Rendra mengatakan almarhum terkena serangan jantung di perkebunan tempat beristirahat bersama keluarga.
Dandim mengatakan Sabtu (13/6/2030) pukul 17.00 WIB Beliau beserta keluarganya berlibur di kediaman Desa Ciwalen, Kecamayan Sukaresmi, Kabupaten Cianjur dan mendadak sakit.
• Jokowi Sampaikan Ucapan Duka Meninggalnya Pramono Edhie Wibowo: Beliau Mantan KSAD yang Sangat Baik
• Demokrat Cianjur Terima Kabar Pramono Edhie Meninggal di RSUD Cimacan, Warga Lihat Ambulans Dikawal
Lalu melihat kondisi menurun langsung dievakuasi oleh keluarganya dan Serma Urip Babinsa Koramil Pacet.
Almarhum sempat dirawat di ICU RSUD Cimacan ditangani oleh dr Prisio dengan diagnosa serangan jantung.
Rendra mengatakan pagi sebelumnya sekitar pukul 09.00 WIB almarhum menelepon Serma Urip (Babinsa) untuk datang ke Vila, Serma Urip langsung datang ke Vila/kediaman mantan Kasad dalam rangka untuk mengecek tanah/kebunnya pada pukul 15.00 WIB yang berada di Desa Ciwalen samping Vilanya seluas 4 hektare.
• BREAKING NEWS - Pesawat Tempur TNI AU Jatuh di Kawasan Pemukiman di Riau
• Situasi Terkini di Lokasi Jatuhnya Pesawat TNI AU di Pekanbaru Riau, Saksi Mata Bilang Begini
Pkl.15.30 WIB almarhun Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo didampingi Serma Urip melaksanakan pengecekan tanah, setelah melaksanakan pengecekan tanah sekitar 100 meter langkah almarhum sudah terlihat gontai sempoyongan dan langsung dipeluk oleh Serma Urip.
Lalu setelah itu dibantu warga 2 orang untuk menggendong, Serma Urip langsung menelepon Suroto sopir almarhum untuk menyiapkan mobil kemudian langsung dibawa ke RS Cimacan.
Pukul 17.00 WIB almarhum tiba di RS Cimacan didampingi Dewi anak kandung Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo, Serma Urip Babinsa Desa Ciwalen, dan Suroto sopir Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo.
Pukul 19.38 WIB Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo dinyatakan meninggal dunia setelah kritis dan ditangani dokter RS.Cimacan
Pukul 20.59 WIB almarhun Jenderal TNI (Purn) Pramono Edhie Wibowo dibawa ke Cikeas atas perintah Bapak Susilo Bambang Yudhoyono (Mantan Presiden RI ke 6) dibawa menggunakan Ambulans VVIP RSUD Sayang Cianjur Nopo F 1516 W.(fam)