New Normal di Pasar Panorama Lembang, Begini Penilaian Ridwan Kamil
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai protokol kesehatan adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Ichsan
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menilai protokol kesehatan adaptasi kebiasaan baru (AKB) atau new normal di Pasar Panorama Lembang, Kabupaten Bandung Barat, sudah berjalan baik.
Mulai dari pemakaian masker, jaga jarak, dan cuci tangan sebelum masuk area pasar, sudah dilaksanakan dengan tertib.
"Hampir 100 persen semua pedagang dan pembeli memakai masker. Tadinya ekspektasi saya agak rendah, tapi alhamdulillah luar biasa,” kata gubernur yang akrab disapa Kang Emil ini seusai meninjau penerapan protokol kesehatan AKB di Pasar Panorama Lembang, Minggu (14/6/2020).
Kang Emil meminta kepada Bupati Bandung Barat Aa Umbara dan pengelola pasar untuk konsisten mengawasi penerapan protokol kesehatan selama AKB. Salah satunya, intens menginformasikan protokol kesehatan kepada pengunjung dan pembeli melalui pengeras suara yang terdapat di pasar.
"Ada pengeras suara untuk terus mengingatkan karena satu atau dua pedagang atau pembeli, ada yang tidak disiplin. Tinggal musalanya belum tadi, tinggal diatur pakai selotip untuk tanda jaga jarak. Kalau itu sudah semua fasilitas saya kira sudah baik,” ucapnya.
• Ditutup karena Pandemi, Kini Objek Wisata di Kabupaten Tasikmalaya Dibuka Kembali
Menurut Kang Emil, kedisiplinan masyarakat dalam terapkan protokol kesehatan di pasar tradisional harus juga disertai dengan tes masif secara berkala, sebagai langkah antisipatif. Pihaknya juga menitip agar Bupati selama dua minggu sekali atau sebulan sekali melakukan rapid test, supaya tidak kecolongan.
“Untuk pedagang saya imbau pakai sarung tangan, karena ada serah terima uang fisik atau pegang-pegang benda lainnya yang punya potensi yang tidak terkontrol. Pembatasan pengunjung bisa diatur oleh pengelola pasar. Dan per hari ini pengunjung tidak terlalu padat, saya lihat juga tadi orang duduk untuk makan juga dia sudah mengatur jarak sendiri,” katanya.
Kepala Pengelola Pasar Panorama Lembang Adithya menyatakan penerapan protokol kesehatan sudah dilakukan sebulan lalu, dan merujuk pada imbauan pemerintah. Mulai dari pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, cek suhu, pakai sarung tangan, sampai alur keluar-masuk pengunjung.
“Kita batasi juga pembatasan operasional sesuai dengan aturan pemerintah. Tapi untuk saat ini, jam operasional sampai jam 16.00 dari pagi. Juga kita sediakan ada delapan titik tempat cuci tangan,” kata Adithya.
“Jadi, ketika memang tidak melakukan protokol kesehatan dengan baik, maka tidak kami izinkan untuk masuk ke Pasar Panorama Lembang. Seperti ketika pengunjung atau pedagang tidak menggunakan masker maka kita akan memberikan arahan untuk kembali lagi atau pulang,” tuturnya.
• 5 Pertandingan Terbaik Persib Bandung di Era Liga 1, Nomor Satu Tak Terlupakan oleh Bobotoh
Menurut Adithya, Pasar Panorama Lembang telah menerapkan sif berjualan. Dengan begitu, pedagang yang berjumlah 2.000 tidak berjualan bersamaan.
“Jadi, untuk pedagang yang basahan itu dari subuh sampai pukul 10.00 atau 11.00. Nah, untuk pedagang yang keringan atau pakaian itu dari pukul 09.00. Jadi, walaupun jumlah pedagang kami ada 2.000 lebih tapi tidak semuanya berdagang dalam satu waktu,” katanya.
“Sementara ini setelah kita lihat memang pengunjung itu hanya 1.000-an, jadi berkurang. Tetap kita batasi pengunjungnya tapi kita batasi di parkir, ketika terlihat di dalam sudah terlalu penuh maka kita akan tutup pintu parkirnya, pembatasan pengunjungnya seperti itu,” katanya.
• 22 Mall di Kota Bandung Serentak Besok Dibuka, Hanya Miko Mall Dibuka Hari Kamis, Ini Alasannya
Guna mencegah penularan COVID-19, kata Adithya, pihaknya sudah melaksanakan tes masif kepada 30 persen pedagang.
“Di pasar kita juga sudah melalui rapid test dan alhamdulillah dari sampel 30 persen pedagang yang kita tes hasilnya semua negatif (nonreaktif). Jadi, penerapan PSBB atau protokol kesehatan yang kita lakukan selama ini cukup efektif,” katanya.