Bupati Kuningan Minta Lembaga atau Swalayan Tolak Pengunjung Tak Gunakan Masker
Bupati Kuningan, Acep Purnama, meminta lembaga pelayanan dan tempat usaha menolak pengunjung yang tidak mengenakan masker.
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNJABAR.ID, KUNINGAN - Bupati Kuningan, Acep Purnama, meminta lembaga pelayanan dan tempat usaha menolak pengunjung yang tidak mengenakan masker.
"Kami sangat prihatin dengan menurunnya tingkat kesadaran warga dalam menggunakan masker," kata Acep Purnama saat ditemui seusai menggelar rapat evaluasi sekaligus koordinasi penanganan Covid-19 di Kuningan di Ruang Rapat Linggarjati Setda Kabupaten Kuningan, Jumat (12/6/2020).
Acep mengatakan, grafik kasus pandemi Covid-19 di Kuningan cenderung menurun. Namun hal itu, jangan sampai membuat warga lalai dalam menjaga kesehatan dan kebersihan.
"Seperti penggunaan masker dan nantinya akan menjadi budaya masyarakat dalam kehidupan sehari-hari," katanya.
Terlepas saat ini sedang di masa Covid-19, kata Acep, penggunaan masker sebagai upaya pencegahan terhadap polusi udara yang kurang baik.
"Masker digunakan untuk menyaring udara yang kita hirup," katanya.
Mengenai jumlah pasien dalam pengawasan (PDP), hingga saat ini berjumlah lima orang.
"Untuk perawatannya juga ada di Rumah Sakit Linggajati dan Rumah Sakit Umum atau Eks RS Citra Ibu," katanya.
Masa habisnya penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kata Acep, Pemerintah Daerah Kuningan hingga saat ini belum memutuskan dan masih menunggu kebijakan provinsi.
Acep mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan regulasi yang akan diterapkan di masyarakat saat PSBB dilanjutkan atau sebaliknya.
Misal, kata Acep, jika pemutusan atau terjadi non-PSBB di Kuningan, pemerintah tetap melakukan pengawasan terhadap lingkungan masyarakat.
"Seperti, jika warga hajatan di gedung dengan kapasitas 1.000 orang, ya, tolong untuk dilakukan pengaturan jaga jaraklah," katanya.
• BIN Semprot Masjid Al Ukhuwah, Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19 Menuju New Normal
Ketua DPRD Kuningan, Nuzul Rachdy, di tempat sama mengatakan, legislatif sangat mengapreasiasi tindakan dan pelaksanaan pemerintah daerah. Apalagi, langkah-langkah yang dilakukan selama ini terbukti bisa menurunkan angka penyebaran.
"Kita bisa grafiknya landai dan tidak ada peningkatan signifikan. Ini artinya, tingkat kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan pun cukup tinggi," katanya.
Zul --sapaan akrabnya-- mengatakan, masa adaptasi kebiasaan baru ini jelas membantu kehidupan masyarakat. "Selain harus menjaga kesehatan, kita juga bisa melakukan aktivitas terutama sektor perekonomian. Ini, kan, persis dua sisi mata uang," katanya. (*)