RSUD Soetomo

35 Dokter Meninggal Selama Pandemi Korona

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan berita duka soal bertambahnya jumlah dokter yang meninggal di masa pandemi Covid-19

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyampaikan berita duka soal bertambahnya jumlah dokter yang meninggal di masa pandemi Covid-19. Pada Jumat (12/6), dokter Bendrong Moediarso SpF SH meninggal.

Bendrong adalah Kepala Gedung Diagnostik Central di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soetomo, Jawa Timur. "Almarhum adalah pribadi yang berdedikasi tinggi dalam pelayanan kedokteran forensik dan pengembangan RSUD Dr Soetomo," kata. Humas IDI dr Halik Malik melalui pesan elektronik, siang kemarin.

Selain terindikasi Covid-19, dokter Bendrong juga memiliki komorbid atau penyakit penyerta berupa sakit jantung. Halik mengatakan Bendrong mengeluh demam dan sesak napas hingga ditangani di Puskesmas Driyorejo Gresik. "Namun tidak tertolong. Beliau dinyatakan meninggal sekitar pukul 03.50 WIB," kata Halik.
Jenazah Bendrong dibawa ke RSUD Dr Soetomo untuk penanganan lebih lanjut. Menurut Halik, Bendrong adalah sosok yang berdedikasi tinggi dalam pelayanan kedokteran forensik. "Kontribusi beliau semoga memberikan pahala dan tempat mulia di sisi-Nya," ujar Halik

Dengan meninggalnya Bendrong, secara berturut-turut sejak awal Juni ada enam dokter yang meninggal dunia. Sebelum Bendrong berpulang, dokter residen ilmu penyakit dalam Universitas Airlangga Surabaya, Miftah Fawzy, Sarengat, meninggal dunia. Istri Miftah, yang juga seorang dokter, tengah dirawat di rumah sakit karena positif Covid-19.

Kepergian dokter Bendrong menambah panjang catatan duka tenaga medis yang meninggal akibat virus Korona. Berdasarkan data IDI, hingga siang kemarin, ada 35 dokter yang meninggal dunia selama pandemi Covid-19. Jumlah itu termasuk dokter yang positif Covid-19 maupun terindikasi atau masih dalam pengawasan.

Sebagian besar dokter yang meninggal adalah yang bertugas menangani pasien Covid-19. Mereka diduga tertular dari pasien Covid-19 saat bertugas atau saat melayani pasien umum yang berkunjung. Beberapa kali, kata Halik, kasus dokter meninggal juga terjadi lantaran pasien Covid-19 yang tak jujur dengan riwayat penyakitnya.

IDI, ujar Halik, terus mengingatkan dokter dan tenaga kesehatan agar tetap memakai alat pelindung diri saat melayani pasien walaupun tidak bertugas khusus di pos pelayanan Covid-19. Petugas kesehatan harus ekstra hati hati terhadap penularan silang saat bertugas karena langsung bersentuhan dengan pasien yang terjangkit virus.

"Menyongsong kebijakan new normal ketika masih ada penularan virus corona, tenaga medis diminta tetap waspada dan konsisten menerapkan protokol pencegahan infeksi dan melaksanakan protokol kesehatan supaya tidak terinfeksi," kata Halik.***

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved