Ketua Gugus Tugas
Sektor Pendidikan Paling Terakhir Dibuka
Doni tidak menampik bahwa terdapat peningkatan kasus positif Covid-19 setelah ada pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB)
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengatakan pihaknya merumuskan program paralel dalam mengahadapi Covid-19. Program tersebut yakni mencegah masyarakat terpapar Covid-19 dan juga tidak terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).
Dalam program tersebut, kata Doni, terdapat sejumlah tahapan sebelum menerapkan fase new normal di suatu wilayah atau melonggarkan sektor dari penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Mulai dari daerah yang tidak ada kasus, sembilan sektor di bidang ekonomi yang risikonya sangat rendah, kemudian daerah yang risikonya rendah warna kuning," kataDoni kepada Presiden Joko Widodo, di Kantor Pusat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta Timur, Rabu, (10/6).
Doni mengatakan sektor pendidikan menjadi sektor yang paling terakhir dibuka atau dilonggarkan. Ia mengatakan risiko membuka sektor pendidikan sangat tinggi dalam penyebaran virus korona.
Berdasarkan pembagian wilayah, menurut Jenderal bintang tiga itu, terdapat 44 persen wilayah yang penyebaran Covid-19-nya rendah. Kondisi penyebaran Covid-19 tersebut, ujar Doni, menjadi salah satu pertimbangan dalam menerapkan kebiasaan baru atau fase new normal.
"Ada 514 kabupaten dan kota yang statusnya risiko rendah dan aman, yaitu warna kuning dan warna hijau," katanya.
Menurut Doni, pembukaan aktivitas ekonomi pada fase new normal berdampak positif pada nilai tukar rupiah. Menurut Doni, cadangan devisa Indonesia pun baik yaitu 130,5 miliar dolar atau Rp 1.805 triliun.
Doni tidak menampik bahwa terdapat peningkatan kasus positif Covid-19 setelah ada pelonggaran pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Peningkatan kasus tersebut kini ditanggulangi oleh gugus tugas pusat dan daerah.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga mengatakan sektor pendidikan menjadi yang terakhir dibuka dalam masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) di Jawa Barat.
Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan, pembukaan sekolah baru akan dibahas kemudian oleh pihaknya setelah pembukaan sektor lain.
"Untuk yang level SD sampai SMA itu belum ada keputusan. Sementara ambil pahit-pahitnya dulu, mungkin baru Januari dibuka, kecuali sebelum Januari ada situasi yang masuk zona hijau yang sudah menyiapkan protokol kesehatan," kata Gubernur Jabar yang biasa disapa Kang Emil ini di acara silaturahmi Universitas Muhammadiyah Bandung yang digelar secara daring, siang kemarin.***