Ridwan Kamil Nomor 4 di Bawah Ganjar dan Anies, Prabowo Masih Nomor Satu, Hasil Survei Indikator
Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas yang bisa dijadikan acuan pertarungan menuju RI 1 pada 2024.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei elektabilitas yang bisa dijadikan acuan pertarungan menuju RI 1 pada 2024.
Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, turun drastis berdasarkan survei kali ini.
Survei diadakan di tengah wabah Covid-19 sedang melanda dunia termasuk Indonesia.
Dari sekitar 1.200 responden yang disurvei pada 16-18 Mei 2020, elektabilitas Prabowo hanya 14,1 persen. Padahal pada Februari 2020 mencapai 22,2 persen.
Tren penurunan juga dialami oleh sejumlah elite politisi lain seperti Anies Baswedan yaitu dari 12,1 persen menjadi 10,4 persen, Sandiaga Uno dari 9,5 persen menjadi 6 persen dan Agus Harimurti Yudhoyono yaitu dari 6,5 persen menjadi 4,8 persen.
Selain itu, Khofifah Indar Parawansa, Mahfud MD, Gatot Nurmantyo, Puan Maharani, juga mengalami nasib yang sama.
Meski demikian, ada dua tokoh yang justru mengalami peningkatan elektabilitas.
Meskipun, elektabilitas keduanya belum mampu mengalahkan Prabowo.
• Angkasa Pura II Siapkan Fasilitas Tanpa Sentuhan di Bandara untuk Pencegahan Penyebaran Covid-19
"Dukungan pada Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil kini cenderung meningkat dibandingkan temuan Februari lalu," demikian tulis keterangan dalam hasil temuan survei tersebut, seperti dilansir Kompas.com dari laman resmi Indikator, Senin (8/6/2020).
Bila melihat hasil survei, elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meningkat dari 9,1 persen pada Februari 2020 menjadi 11,8 persen pada Mei 2020.
• Ayah dan Anak Hanyut Terbawa Air Bah Saat Mancing di Tepi Sungai di Cianjur, Belum Ditemukan
Sementara, elektabilitas Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK), meningkat dari 3,8 persen menjadi 7,7 persen.
Sehingga, membuatnya menempati urutan keempat teratas.
Berikut hasil survei selengkapnya :
1. Prabowo Subianto (Mei 14,1 persen; Februari 22,2 persen)
2. Ganjar Pranowo (Mei 11,8 persen; Februari 9,1 persen)
3. Anies Baswedan (Mei 10,4 persen; Februari 12,1 persen)
4. Ridwan Kamil (Mei 7,7 persen; Februari 3,8 persen)
5. Sandiaga Uno (Mei 6 persen; Februari 9,5 persen)
6. Agus Harimurti Yudhyono (Mei 4,8 persen; Februari 6,5 persen)
7. Khofifah Indar Parawansa (Mei 4,3 persen; Februari 5,7 persen)
8. Mahfud MD (Mei 3,3 persen; Februari 3,8 persen)
9. Gatot Nurmantyo (Mei 1,7 persen; Februari 2,2 persen)
10. Erick Thohir (Mei 1,6 persen; Februari 1,9 persen)
11. Puan Maharani (Mei 0,8 persen; Februari 1,4 persen)
12. Tito Karnavian (Mei 0,6 persen; Februari 0,8 persen)
13. Budi Gunawan (Mei 0,4 persen; Februari 0,4 persen)
14. Muhaimin Iskandar (Mei 0 persen; Februari 0,3 persen)
Untuk diketahui, survei dilaksanakan dengan metode kontak telepon dengan margin of error kurang lebih sebesar 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Adapun responden yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab mengalami peningkatan dari 20,3 persen pada Februari 2020 menjadi 32,3 persen pada Mei 2020.
Kebijakan Bansos
Sementara itu, masyarakat menyatakan bahwa program bantuan sosial (bansos) dari pemerintah kepada masyarakat terdampak pandemi virus coronatidak tepat sasaran.
Sebanyak 60,3 persen responden mengatakan bahwa bansos tidak tepat sasaran.
Hasil terlihat dari hasil survei lembaga survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada pada 16-18 Mei 2020 kepada 1.200 responden melalui telepon di seluruh provinsi.
• Semenit Saja Telat Datang, Penggerebekan Kasus Sabu-sabu di Vila Mewah Tasikmalaya Bisa Gagal
Hal itu disampaikan Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, saat rilis survei nasional Evaluasi Publik terhadap Penanganan Covid-19, Kinerja Ekonomi dan Implikasi Politiknya melalui virtual, Minggu (7/6/2020).
"Mayoritas menilai, bantuan sosial yang diberikan untuk warga kurang mampu tidak tepat sasaran. Jumlahnya 60,3 persen," kata Burhanuddin.
Jumlah 60,3 persen responden tersebut terbagi menjadi dua kategori. Pertama, sebanyak 46,8 persen responden menilai program bansos kurang tepat sasaran.
Lalu, 13,5 persen responden menilai program bansos sama sekali tidak tepat sasaran.
Meski demikian, ada responden yang menilai bahwa program bansos dari pemerintah sangat tepat sasaran yakni sebesar 4,1 persen.
Sementara, responden yang menganggap program bansos cukup tepat sasaran, yakni sebesar 25,6 persen.
Ada pun responden yang menjawab tidak tahu atau tidak jawab sebesar 10 persen.
Sebagai informasi, survei ini Indikator Politik Indonesia yang dilakukan pada pada 16-18 Mei 2020 kepada 1.200 responden melalui telepon di seluruh provinsi.
Adapun responden dipilih secara acak dari kumpulan sampel acak survei tatap muka langsung yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.
• Izin Tak Juga Selesai Setelah Diurus Setahun, Kafe di Kuningan Disegel Satpol PP
Survei dilakukan menggunakan metode simple random sampling dengancmargin of error sekitar kurang lebih 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Survei Terbaru: Elektabilitas Ganjar Menyodok ke Papan Atas Lampaui Anies, Sandi, AHY dan RK