Tahun Ajaran Baru 2020/2021 Dimulai 13 Juli, Disdik Jabar Dapat Saran PJJ Sampai Desember

Tahun ajaran baru 2020/2021 dimulai tanggal 13 Juli. Disdik Jabar dapat saran PJJ hingga Desember.

http://bantenprov.go.id
ILUSTRASI --- Pada 13 Juli 2020 adalah jadwal tahun ajaran baru 2020/2021. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Pelaksanaan tahun ajaran baru sekolah 2020/2021 pada satuan pendidikan SMA/SMK/SLB di Jawa Barat akan dimulai pada minggu ketiga Juli 2020 atau Senin (13/7/2020).

Hal tersebut sesuai dengan ketetapan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) RI.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar Dewi Sartika mengatakan, pelaksanaan sekolah tahun ajaran baru 2020/2021 tetap dengan mekanisme Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangan sejumlah hal, seperti Surat Edaran Kemendikbud dan arahan Gugus Tugas Covid-19, baik pusat maupun provinsi.

"Ada dua yang menjadi fokus Disdik Jabar. Pertama adalah bagaimana memastikan keamanan dan keselamatan peserta didik. Dan yang kedua adalah bagaimana memastikan peserta didik mendapatkan hak pendidikan. Hak pendidikan tetap dipenuhi selama pandemi Covid-19 dengan pembelajaran jarak jauh," kata Dewi melalui ponsel, Rabu (3/6).

Sebelumnya, Gugus Tugas Covid-19 pusat memutuskan pembukaan sekolah atau proses belajar mengajar kembali dengan sistem tatap muka hanya dimungkinkan di kawasan zona hijau atau daerah dengan catatan nol kasus Covid-19.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kata Dewi, merekomendasikan kegiatan belajar mengajar dilakukan dengan PJJ setidaknya hingga Desember 2020 sebagai mencegah sebaran Covid-19 pada anak, mengingat anak menjadi salah satu kelompok yang rentan terinfeksi virus SARS-CoV-2.

Dewi mengatakan, hasil kajian Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar terkait level kewaspadaan Covid-19 kabupaten/kota menjadi bahan pertimbangan Disdik Jabar dalam mengambil keputusan.

Hasil kajian tersebut menunjukkan tidak ada satupun daerah di Jabar yang berada di level 1 atau zona hijau.

"Pertimbangan terakhir adalah masukan dari Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Dewan Guru, dan Komite Sekolah. Walaupun sekolah berada di zona hijau, tetapi misalnya sarana prasarana, dan keamanan di sekolah itu belum lengkap atau memadai, tidak boleh memaksakan untuk membuka kembali sekolah atau proses belajar secara tatap muka," ucapnya.

Guna PJJ berjalan optimal, menurut Dewi, Disdik Jabar sudah menempuh sejumlah upaya.

Pertama adalah penguatan guru. Hal itu dilakukan supaya guru mampu memberikan materi pembelajaran secara interaktif. Dengan begitu, peserta didik akan lebih mudah mencerna.

"Yang menjadi tantangan adalah adanya masalah psikologis dari anak. Ketika mereka sekarang harus berada di rumah dalam waktu yang lama. Guru diberikan pelatihan secara daring agar mampu memberikan pembelajaran yang menarik, interaktif, ringan, dan tidak terlalu berat," katanya.

Dewi mengatakan, infrastruktur teknologi atau akses internet menjadi tantangan Disdik Jabar dalam penerapan pembelajaran jarak jauh.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved