Persib Bandung
Sejarah Persib Bandung 2 Juni: Pemain Persib Pilih Duduk-duduk di Lapangan, Persitara Menang 4-1
Persib Bandung kalah telak 1-4 saat menghadapi Persitara Jakarta Utara, 11 tahun lalu, tepatnya 2 Juni 2009.

TRIBUNJABAR.ID - Persib Bandung kalah telak 1-4 saat menghadapi Persitara Jakarta Utara, 11 tahun lalu, tepatnya 2 Juni 2009. Namun, pertandingan LSI 2008/2009 yang berlangsung di Stadion Surajaya, Lamongan, tidak berjalan dengan semestinya.
Pada pertandingan itu, Persib tertinggal 0-1 di babak pertama. John Tarkpor Sonkaliey menjebol gawang Tema Mursadat di menit 44.
Lawan menggandakan kedudukan saat babak kedua baru berjalan empat menit. Kali ini melalui Rahmat Rivai.
Hilton Moreira memperkecil kedudukan di menit 54.
Namun, dua gol di pengujung laga membuat sejarah buruk tetap dikenang hingga saat ini. Persitara menambah gol melalui Esaiah Pello Benson di menit 85 dan Kabir Prince Bello di menit 90.
Kekalahan itu membuat Persib Bandung tidak bisa melanjutkan kegembiraan atas kemenangan fantastis 6-1 ketika menjamu Deltras Sidoarjo di Stadion si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pada laga sebelumnya.
Saat melawan Persitara, kondisi Persib menjadi tidak kondusif ketika gol Cristian Gonzales hasil umpan Gilang Angga Kusuma di menit ke-41 dianulir.
Wasit Setiono tidak mengesahkan gol tersebut karena menilai ada pemain Persib dalam posisi offside.
Dilansir kompas.com, Keputusan kontroversial itu membuat kubu Persib emosi.
Pelatih Persib Jaya Hartono sempat bangkit dari bench dan melancarkan protes pada pengawas pertandingan.
Umuh Muchtar yang saat itu menjabat wakil manajer juga terdengar berapi-api mengomentari kinerja wasit.
Keputusan itu tampaknya juga berpengaruh pada pemain.
Bahkan, aksi duduk di tengah lapangan mewarnai pertandingan itu. Dilansir bulao.id, aksi para pemain Persib itu dilakukan sebagai bentuk kekecewaan terhadap perangkat pertandingan yang dinilai keterlaluan membantu Persitara meraih kemenangan.
Aksi duduk berselonjor di tengah lapangan dilakukan Maman Abdurahman dan kawan-kawan memasuki menit ke-85. Mereka membiarkan para pemain Persitara bermain dan leluasa mencetak gol pada menit 85 dan 90.
Protes para pemain Persib dialamatkan kepada seluruh perangkat pertandingan yang dinilai “kompak” mengambil keputusan “lucu” yang merugikan Persib, dari mulai menganulir gol hingga offside setiap kali pemain mendekati garis penalti Persitara.
• Hasil Autopsi George Floyd Adalah Pembunuhan, Saudaranya Minta Pendemo Tidak Rusuh, Ini Alasannya