Virus Corona di Jabar
267 Desa di Jabar Terpapar Covid-19, 54 Berstatus Kritis, Akan Dilakukan Penanganan Berskala Mikro
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jawa Barat mulai mengimplementasikan penanganan Covid-19 berskala mikro atau tingkat kelurahan/desa.
Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Setelah isolasi 14 hari selesai, warga yang berada di kelurahan/desa rawan Covid-19 menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), serta tanggap dan peduli pada pandemi.
Di samping itu, pemantauan dan pengawasan orang masuk dan keluar, serta pemeriksaan kesehatan dan rapid test periodik, akan dilakukan.
• Videonya Viral Saat Keroyok Petugas SPBU di Lembang, Sekelompok Remaja Disanksi Hormat Bendera
Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar melalui Sub Divisi Edukasi Masyarakat mulai menyosialisasikan penanganan Covid-19 berskala mikro di kelurahan/desa kritis yang memiliki pasien positif lebih dari enam pasien per kelurahan/desa.
Pada tahap awal, 13 kelurahan/desa yang akan menjalani isolasi intensif selama 14 hari, mulai dari Selasa (2/6) sampai Senin (15/6). Satu di antaranya adalah Desa Kasomalang Kulon, Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang.
Melalui siaran pers yang diterima, Kepala Desa Kasomalang Kulon, Amirudin, menyambut baik penanganan Covid-19 berskala mikro, terlebih gugus tugas provinsi dan kabupaten/kota menjelaskan secara terperinci apa saja yang akan dilakukan di desanya.
• KPK Akhirnya Berhasil Tangkap Mantan Sekretaris MA dan Menantu yang Buron Sejak 13 Februari
Guna penanganan berjalan optimal, ia dan aparatur desa melakukan pendataan.
“Kami menerima informasi terkait langkah-langkah yang akan dilakukan oleh tim provinsi itu selama 14 Hari. Ada edukasi, ada langkah-langkah persuasif secara sosial, baik itu secara penanganan edukasinya, memberikan motivasi pada masyarakat secara baik dan sesuai dengan kultur yang ada di wilayah kita,” kata Amirudin.
• Dwi Sasono Punya Trik Jitu Sehingga Aksinya Konsumsi Narkoba Tidak Ketahuan sang Istri
Amirudin optimistis dengan penangangan berskala kelurahan/desa, rantai penularan Covid-19 di desanya dapat terputus. “Ini langkah evaluasi yang mengerucut terhadap beberapa desa. Ini adalah upaya provinsi Jawa Barat untuk benar-benar untuk memutus mata rantai dari seluruh leading sektor desanya,” ucapnya. (*)