New Normal di Jabar
Tetap Waspada Selama New Normal, Ini Tempat-tempat Berisiko Tertular Virus Corona
Risiko semakin besar jika Anda berada di ruang tertutup bersama dengan orang yang terinfeksi Covid-19.
TRIBUNJABAR.ID, JAKARTA- New normal mulai diberlakukan di beberapa daerah setelah dihantam pandemi corona sejak Maret silam.
Pemerintah juga telah memberi sinyal akan melakukan pelonggaran di masa new normal meski pandemi belum berakhir.
Risiko tertular virus corona tentu masih ada di tempat-tempat yang nantinya akan dilonggarkan.
Melansir Kompas.com, misalnya bekerja di kantor dan belajar di sekolah.
Lalu bagaimana cara meminimalkan risiko tertular virus corona?
Masih banyak hal yang belum diketahui ilmuwan terkait virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.
Namun, semakin banyak data tentang bagaimana virus menular dan bertahan di permukaan, dapat memandu kita bagaimana cara yang tepat saat mulai menjalani new normal nanti.
Cara penularan Covid-19 Satu hal penting yang harus diketahui terkait virus corona SARS-CoV-2, Anda kemungkinan besar tertular jika berdekatan dengan orang yang terinfeksi dalam waktu lama.
Risiko semakin besar jika Anda berada di ruang tertutup bersama dengan orang yang terinfeksi Covid-19.
Para peneliti dari Guangzhou, China, meneliti bagaimana virus corona berpindah dan menular di antara 347 orang.
Dalam studi yang terbit di medRxiv, studi ini menemukan bahwa risiko penularan virus di rumah atau kontak dengan orang terinfeksi 10 kali lebih besar dibanding risiko penularan di rumah sakit, dan 100 kali lebih besar dibanding penularan di transportasi umum.
Lebih Cepat Menyebar di Tempat Umum
Di luar rumah, sulit untuk menentukan peringkat risiko karena kondisi lingkungan sangat beragam.
"Namun, apa yang dapat kami katakan adalah penyebaran SARS-CoV-2 cenderung lebih tinggi di tempat umum, di mana ada banyak orang yang melewati kawasan itu," kata Seema Jasim dari Pusat Penelitian Virus MRC-Universitas Glasgow, Inggris.
"(Penularan juga terjadi) di daerah yang sering dipegang orang. Misalnya pegangan pintu, meja, keyboard komputer, dan lain-lain," imbuh Jasim dilansir dari New Scientist, Rabu (27/5/2020).
Risiko tertular juga tampaknya lebih tinggi ketika orang lebih aktif secara fisik.
Investigasi terhadap sekelompok kasus di kota Cheonan, Korea Selatan, mengungkap bahwa delapan instruktur kebugaran terinfeksi virus corona setelah menghadiri lokakarya Zumba selama 4 jam.
Beberapa dari mereka kemudian memberikan kelas yang melibatkan latihan dengan intensitas tinggi di studio indoor berukuran kecil.
"Suasana lembap dan hangat, ditambah dengan aliran udara turbulen yang dihasilkan oleh latihan fisik yang intens dapat menyebabkan penularan," tulis tim peneliti yang melakukan penelitian dan laporannya terbit di jurnal Emerging Infectious Diseases.
Namun, siswa yang mengikuti kelas yoga dan pilates di ruang yang sama tidak terinfeksi Covid-19.
Pencegahan
Cuci tangan secara teratur dan menyeluruh masih disarankan untuk mencegah penularan Covid-19.
Masih belum jelas berapa lama virus dapat bertahan dan tetap menular di permukaan, tetapi ini masih dianggap sebagai rute penularan yang signifikan.
"Jika permukaan telah terkontaminasi dengan tetesan dari orang yang terinfeksi, mungkin ada cukup virus untuk menginfeksi seseorang yang menyentuh permukaan dan selanjutnya mentransfer virus ke mulut, hidung, mata, atau wajah mereka," kata Margaret Hosie, juga di MRC, Universitas Pusat Penelitian Virus Glasgow.
"Namun, jika mereka mencuci tangan dengan sabun dan air hangat selama minimal 20 detik, virus di tangan akan hancur."
Sebuah penelitian baru-baru ini mengungkapkan bahwa mencuci tangan enam hingga 10 kali sehari dikaitkan dengan penurunan 36 persen dalam risiko terinfeksi virus corona.
Hal ini ada dalam laporan yang terbit di Wellcome Open Research.
Untuk diketahui, sabun membantu melarutkan virus. Oleh sebab itu, jika hanya mencuci tangan dengan air tetapi tidak menggunakan sabun, hal ini dianggap tidak efektif.
"Kemudian, menggosok tangan dengan alkohol memang dapat mencegah penularan. Namun, sebaiknya lakukan (dengan alkohol) jika tidak ada akses ke fasilitas cuci tangan," kata Hosie.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul: Wacana New Normal, Ketahui Tempat Paling Berisiko Tertular Corona