Dosen PNS Unpad Ini Heran, Data Dirinya Muncul Sebagai Penerima Bansos Covid-19 Rp 600 Ribu

Nama seorang dosen Universitas Padjajaran atau Unpad tercatat pada data warga yang memperoleh bantuan sosial tunai covid-19

Penulis: Ery Chandra | Editor: Seli Andina Miranti
wartakota.com
Ilustrasi 

Dalam waktu dekat, dirinya akan melaporkan kepada pengurus setempat. Agar bisa mengalihkan kepada yang berhak mendapatkan. Terutama bagi warga terdampak langsung Covid-19.

"Saya merasa hak-hak tidak pernah dikurangi oleh pemerintah selama Covid-19 ini. Sehingga apa yang saya peroleh sebagai PNS sudah jauh lebih dari cukup," katanya.

Dia bilang pemerintah penting melakukan evaluasi menyeluruh terkait data yang dimiliki itu secara jelas. Sehingga tak terkesan terburu-buru membagikan atau distribusi bantuan. Tanpa adanya pegangan data yang valid.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil Perpanjang PSBB Jabar, Apa Kabar New Normal, Jadi?

"Karena ini akan berbahaya, justru bisa dimanfaatkan oleh orang-orang tertentu. Saya berharap, pemerintah melakukan evaluasi mendalam dari level atas sampai perangkat desa. Melakukan kroscek pendataan yang ada," ujarnya.

Dia menilai soal data salah, menjadi persoalan serius berkaitan dengan data bansos. Karena efek Covid-19 kini bukan hanya terjadi di Indonesia.

Tetapi seluruh dunia. Padahal melalui kekuatan data bisa menjadi satu diantara pintu masuk pemerintah dapat memperbaiki atau menangani penyebaran covid-19.

"Pemerintah juga harus memiliki sistem informasi atau basis data yang akurat. Sehingga tidak terulang kembali salah sasaran seperti yang saya alami ini," katanya.

UPDATE Covid-19 Ciamis, PDP, ODP, dan Pasien Positif Covid-19 yang Sembuh Sama-sama Bertambah

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved