BARU SAJA TERJADI, Buntut Pembunuhan George Floyd oleh Polisi, Kantor Polisi Dibakar, Massa Menjarah

Kematian pria berkulit hitam George Floyd oleh polisi dengan cara yang kejam membuat masyarakat marah. Kantor polisi dibakar, toko dijarah.

Editor: Kisdiantoro
KEREM YUCEL / AFP
Para pengunjuk rasa berkumpul untuk menyerukan keadilan bagi George Floyd, seorang pria kulit hitam yang meninggal setelah seorang polisi kulit putih berlutut di lehernya selama beberapa menit, di Hennepin County Government Plaza, pada 28 Mei 2020 di Minneapolis, Minnesota. 

Kematian pria berkulit hitam George Floyd oleh polisi dengan cara yang kejam membuat masyarakat marah

Geroge Floyd meninggal dunia oleh polisi yang menginjak lehernya sehingga dia tak bisa bernapas dan akhirnya mati

Kematian Geroge Floyd ini memicu terjadinya aksi demonstrasi, pemkabaran kantor polisi, dan penjarahan toko.

//

TRIBUNJABAR.ID, MINNEAPOLIS - Sebuah kantor polisi di negara bagian Minnesota, Amerika Serikat (AS), terbakar pada Kamis malam (28/5/2020) waktu setempat, buntut dari demonstrasi atas kematian George Floyd.

Kerangka Tertusuk 8 Batang Besi Ditemukan di Bogor, di Dekatnya Ada Koin Tahun 1837

Kerusuhan ini terjadi di hari ketiga demonstrasi yang terjadi di kota Minneapolis dan St Paul, usai pembunuhan pria berkulit hitam George Floyd oleh polisi.

Kantor polisi yang telah ditinggalkan penghuninya itu terbakar usai sekelompok demonstran melewati pembatas di sekitar gedung, memecahkan jendela, dan meneriakkan yel-yel.

Massa kemudian datang lebih banyak saat kantor polisi itu terbakar.

Para demonstran memprotes kematian George Floyd, pria kulit hitam berusia 46 tahun yang tewas usai polisi menangkapnya pada Senin (25/5/2020), karena dicurigai menggunakan uang kertas palsu.

Polisi memborgolnya dan menyekapnya di lantai, dengan sebuah video memperlihatkan seorang polisi menempatkan lututnya di leher Floyd.

Ratusan Pedagang Pasar Sumber Cirebon Jalani Swab Test, Imbas 2 Pedagang Positif Covid-19

Video itu memperlihatkan Floyd tidak bisa bernapas hingga akhirnya terkulai lemas lalu tewas. Dia kemudian dinyatakan meninggal dunia.

Ratusan orang kemudian memadati Minneapolis pada sore hari. Banyak dari mereka yang mengenakan masker sebagai perlindungan terhadap Covid-19.

Sementara di sisi timur St Paul, polisi mengatakan ada penjarahan dan terjadi beberapa penembakan.

Lalu di malam harinya, massa dengan jumlah sangat banyak berdemonstrasi di Kantor Polisi Ketiga kota tersebut.

"Tak lama setelah pukul 10.00 malam ini, demi keselamatan personel kami, Departemen Kepolisian Minneapolis mengevakuasi staf Kantor Polisi Ketiga," kata polisi kota dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP.

Para demonstran bentrok dengan para penegak hukum, menjarah dan membakar toko-toko di koridor Lake Street, Minneapolis.

Polisi lalu menembakkan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa. Satu orang tewas karena luka tembak, dan polisi dilaporkan sedang menyelidiki apakah dia ditembak oleh pemilik toko.

Penyelidikan sedang berlangsung Para pejabat meyakinkan massa yang sedang mengamuk bahwa penyelidikan atas kematian Floyd sedang berlangsung, sekaligus memperingatkan segala bentuk kekerasan tidak akan ditoleransi. "Kami tahu ada kemarahan besar.

Akhir Cerita Menggantung, Penggemar Minta Preman Pensiun 4 Dilanjutkan, Ini Kata Epy Alias Kang Mus

Kami tahu ada banyak kekesalan," kata Kepala Kepolisian St Paul Todd Axtel. "Tapi kami tidak bisa mentolerir orang yang memanfaatkan ini sebagai kesempatan melakukan kejahatan," lanjutnya.

Atas permintaan kedua kota, Gubernur Minnesota Tim Walz memanggil ratusan pasukan Garda Nasional dan polisi negara, untuk membantu mengamankan situasi.

"Kematian George Floyd harus mengarah pada keadilan dan perubahan sistemik, bukan lebih banyak kematian dan kehancuran," ucap Walz.

Kemarahan menyebar luas Keluarga Floyd menuntut para polisi dan tiga lainnya yang ada di lokasi kejadian, dipecat karena tuduhan pembunuhan.

"Kamu tahu, aku ingin penangkapan untuk keempat polisi itu malam ini. Hukuman atas kasus pembunuhan untuk keempat polisi itu. Aku minta hukuman mati," kata saudara laki-laki Floyd, Philonise Floyd, kepada CNN.

"Aku belum tidur empat hari, dan para petugas itu, mereka di rumah tidur," imbuhnya.

"Aku tidak bisa menerimanya." "Namun orang-orang telah disakiti karena mereka melihat lelaki kulit hitam mati, terus menerum, berulang-ulang." Jesse Jackson dan Al Sharpton, dua pemimpin Afrika-Amerika nasional, telah tiba di Minneapolis dan mendesak protes lebih digencarkan.

"Kami memberi tahu gubernur bahwa Anda harus menyebut pembunuhan sebagai pembunuhan," kata Jackson saat audiensi di Gereja Baptis Greater Friendship Missionary.

"Ketika Anda meletakkan... kakimu di leher seseorang sampai mereka tidak bisa bernapas, kamu telah membunuh mereka."

Sementara itu Sharpton mengatakan, video adalah semua bukti yang diperlukan untuk menangkan para polisi yang terlibat kasus ini.

Kasus prioritas utama

Penyelidik lokal dan pusat mengatakan, mereka sedang mengerjakan kasus yang sedang booming ini secepat mungkin.

"Departemen Kehakiman telah melakukan penyelidikan, dalam hal ini, prioritas utama," kata Erica MacDonald, pengacara federal AS untuk Minnesota.

"Agar lebih transparan, Presiden (Donald) Trump serta Jaksa Agung William Barr, memantau secara langsung dan aktif kasus ini."

Gedung Putih mengatakan, Trump "sangat geram" setelah melihat rekaman video, dan menuntut para stafnya untuk membuat kasus ini prioritas utama.

"Dia ingin keadilan ditegakkan," ujar sekretaris pers Trump, Kayleigh McEnany kepada wartawan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kematian George Floyd Picu Kerusuhan Minneapolis, Kantor Polisi Dibakar, Toko-toko Dijarah", https://www.kompas.com/global/read/2020/05/29/153901370/kematian-george-floyd-picu-kerusuhan-minneapolis-kantor-polisi-dibakar?

Sumber: Kompas
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved