Hukum dan Keutamaan Puasa Syawal Setelah Ramadhan, Dilengkapi Niat dan Tata Caranya

Hukum dan Keutamaan Puasa Syawal Setelah Ramadhan, Dilengkapi Niat dan Tata Caranya

Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Islam.com via Bangka Pos
ilustrasi puasa 

Berikut bacaan niat puasa Syawal.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ. 
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”

Melansir dari muslim.ior.id, ada beberapa tata cara puasa Syawal yang perlu diketahui umat Muslim yang ingin melaksanakannya.

Kumpulan GIF selamat Idul Fitri atau Lebaran 2019
Kumpulan GIF selamat Idul Fitri atau Lebaran 2019 (GIPHY)

1. Dilakukan 6 hari

Puasa Syawal dilakukan selama enak hari.

Hal tersebut berdasarkan hadis yang diriwayatkan Muslim.

“Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. Muslim no. 1164).

Dari hadits tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, “Yang disunnahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal.” (Syarhul Mumti’, 6: 464)

2. Waktu pelaksanaannya

Ibadah puasa Syawal lebih diutamakan dilaksanakan setelah Idul Fitri.

Meski begitu tidak menjadi masalah bila dilakukan asal selama masih di bulan Syawal.

Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fithri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan.” (Syarhul Mumti’, 6: 465).

Ilustrasi bulan puasa atau Ramadan 2020.
Ilustrasi bulan puasa atau Ramadan 2020. (Pixabay)

3. Lebih baik dilakukan berurutan

Adapun puasa Syawal lebih utama dilakukan secara berurutan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved