Satgas Pangan Sidak ke Pasar Manis Ciamis, Cari Daging Sapi yang Dioplos dengan Daging Babi
Satgas pangan Polres Ciamis melakukan sidak ke Pasar Manis Ciamis tadi pagi.
Penulis: Andri M Dani | Editor: taufik ismail
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Andri M Dani
TRIBUNJABAR.ID, CIAMIS - Pengunjung Pasar Manis Ciamis bisa lega, terutama yang ingin membeli daging sapi.
Hasil operasi pasar yang dilakukan Tim Satgas Pangan Polres Ciamis yang dipimpin langsung Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP Oliestha Ageng Wicaksana, di Pasar Manis Ciamis, Kamis (21/5/2020) pagi tidak menemukan daging sapi yang dioplos dengan daging celeng (daging babi).
Baik itu di kios-kios penjual daging di pasar bawah (Blok C) maupun di pasar subuh Ciamis.
Menyusul maraknya isu penjualan daging yang dioplos dengan daging babi (daging celeng) di sejumlah pasar di Jabar, Satgas Pangan Polres Ciamis melakukan operasi pasar, mengecek daging yang dijual di kios-kios Pasar Subuh maupun di Pasar Bawah Pasar Manis Ciamis.
Tim Satgas Pangan Polres Ciamis yang dipimpin Kasat Reskrim Polres Ciamis AKP Oliestha Ageng Wicaksana, Kamis pukul 08.30 pagi mengecek daging sapi yang dijual di kios-kios daging baik di Pasar Bawah maupun di Pasar Subuh Pasar Manis Ciamis.
Meningkatnya permintaan daging menjelang lebaran ini dikhawatirkan jadi peluang bagi oknum-oknum tertentu untuk mengeruk untung dengan mengoplos daging sapi dengan daging babi (celeng).
Selain mengecek daging sapi yang dijual di kios-kios daging di Pasar Manis Ciamis, Tim Satgas Pangan Polres Ciamis mengingatkan para pedagang untuk tidak melakukan perbuatan curang misalnya mengoplos daging sapi dengan daging babi( celeng).
Karena perbuatan tersebut merupakan perbuatan melawan hukum. Dan sanksi hukum siap menanti bila nekat menjual daging sapi yang dioplos dengan daging babi.
“Kami juga mendata suplaiyer yang memasok daging sapi untuk para pedagang daging di Pasar Ciamis dan mengecek keterjaminan stok daging sapi menghadapi lebaran ,” ujar Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP Oliestha Ageng Wicaksana.
• Bantuan Pemprov Hanya Sampai Kantor Desa di Garut, Akibatnya Ada Kerumunan