Pemudik Positif Covid-19 Memaksakan Pulang ke Tasikmalaya, Langsung Dievakuai di Pos Penyekatan
Seorang pemudik berstatus positif Covid-19 berinisial RS berhasil dicegat dan langsung dievakuasi di pos penyekatan Sawalu, Kabupaten Tasikmalaya.
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Firman Suryaman
TRIBUNJABAR.ID, TASIKMALAYA - Seorang pemudik berstatus positif Covid-19 berinisial RS berhasil dicegat dan langsung dievakuasi di pos penyekatan Sawalu, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (21/5/2020) dini hari.
Pemudik yang hendak pulang ke kampung halamannya di Kecamatan Sariwangi, berhasil dicegat sekitar pukul 00.30. Ia mengendarai sepeda motor sendirian.
Kapolsek Salawu, AKP Dedi Hidayat, mengungkapkan, pencegatan terhadap RS berawal dari adanya pemberitahuan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemprov DKI Jakarta ke Dinkes Kabupaten Tasikmalaya.
"Isi pemberitahuan bahwa ada seorang warga terkonfirmasi positif Covid-19 berinisial RS pulang ke kampung halaman di Tasikmalaya. Padahal di sudah disuruh diisolasi di Jakarta," kata Dedi Hidayat.
• Resep Sederhana Membuat Dendeng Batokok Lado Hijau yang Empuk, Pas untuk Hidangan Lebaran
Sesuai dengan ciri-ciri yang diberikan Dinkes DKI serta identitas sepeda motor yang dikendarai RS, tim Gugus Tugas Covid-19 di pos penyekatan Salawu langsung siaga.
Gugus tugas juga menyiapkan ambulans serta sejumlah petugas yang dilengkapi alat pelindung diri (APD). Mereka stand by di lokasi pos penyekatan Salawu.
"Setelah beberapa jam menunggu, akhirnya RS pun muncul menggunakan sepeda motor dengan identitas yang sudah diketahui sebelumnya, terutama pelat nomornya," kata Dedi.
• Jabar Penyumbang Nomor Dua Kasus Positif Covid-19 Nasional Hari Ini, Rekor Baru Pun Tercipta
Tanpa kesulitan, petugas mencegat dan langsung mengevakuasi RS ke dalam ambulans dan langsung dibawa ke RS SMC Singaparna untuk mendapat perawatan di ruang isolasi.
• UPDATE Covid-19 Nasional Hari Ini, Catat Rekor Baru Lagi: Ada Penambahan 973 Kasus
Menurut Dedi, RS pulang kampung ditemani seorang temannya yang mengendarai sepeda motor sendiri. "Teman RS berstatus OPD (orang dalam pemantauan) dan dibawa dengan ambulans berbeda," kata Dedi. (*)