PSBB Gak Ngaruh, Warga Tetap Berjubel Beli Sembako dan Baju Lebaran di Pasar Tagog Padalarang

Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap kedua, Pasar Tagog Padalarang, Kabupaten Bandung Barat

Penulis: Hilman Kamaludin | Editor: Ichsan
tribunjabar/hilman kamaludin
PSBB Gak Ngaruh, Warga Tetap Berjubel Beli Sembako dan Baju Lebaran di Pasar Tagog Padalarang 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Hilman Kamaludin

TRIBUNJABAR.ID, PADALARANG - Selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap kedua, Pasar Tagog Padalarang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kerap dipenuhi masyarakat yang belanja tanpa menerapkan physical distancing.

Seperti yang terjadi pada Selasa (19/5/2020), sejumlah orang masih berbondong-bondong belanja kebutuhan pokok maupun baju lebaran dengan memadati setiap kios yang ada di pasar tersebut.

Akibat banyaknya masyarakat yang masih berkerumun di Pasar Tagog Padalarang, arus lalu lintas pun mengalami kemacetan, sehingga hal ini tampak seperti hari-hari biasanya.

"Selama PSBB tetap seperti ini (berkerumun)," ujar Meti (38) pedagang sayuran saat ditemui di Pasar Tagog Padalarang.

Jadwal Waktu Buka Puasa Hari ini 26 Ramadhan 1441 H di Wilayah Bandung Raya, Termasuk Kota Bandung

Menurutnya, meski masyarakat tetap berkerumun, tetapi petugas dari Satpol PP KBB hanya menegur dan memberikan imbauan saja, sehingga kondisi di pasar tersebut tetap seperti hari-hari biasa.

"Petugas juga kalau mantau kesini pada baik, paling hanya mengimbau saja harus jaga jarak," katanya.

Ia mengatakan, penerapan PSBB hanya membuat pendapatannya menurun saja, tetapi untuk membatasi aktivitas warga di pasar sejauh ini belum maksimal.

"Pendapatan menurun karena jam operasional pasarnya dari pagi sampai jam 12.00. Kalau dulu kan bisa sampai sore," ucapnya.

Hal senada dikatakan Rohman (56), bahwa selama PSBB, masyarakat di pasar tetap berkerumun, tetapi untuk antisipasi penyebaran Covid-19 dia menerapkan protokol kesehatan.

"Iya, setiap hari masih berkerumun soalnya susah, namanya juga di pasar. Makanya saya pakai masker dan kaos tangan juga," ucap pedagang sembako ini.

Di Klaster Karangampel Ada Satu Keluarga Positif Covid-19, Dandim: Harus Jadi Pelajaran

Bupati Bandung Barat Aa Umbara mengatakan, pasar tradisional di KBB memang menjadi salah satu tempat dimana masih banyak terdapat kerumuman orang, sehingga pedagang dan pengelola perlu dilakukan rapid test.

"Ini untuk memastikan dan memutus rantai penyebaran Covid-19 di pasar. Sebab pasar adalah salah satu ruang publik yang menjadi perhatian kami dalam memerangi virus ini," katanya, beberapa waktu lalu.

Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved