Penjual Seragam Sekolah di Pasar Baru Bandung Malah Waswas Jelang Tahun Ajaran Baru 2020

SUDAH sebulan, Fera (35), penjual seragam sekolah, tidak bisa berjualan di Pasar Baru. Penghasilannya untuk bulan ini jeblok. Fera pun waswas karena b

Editor: Januar Pribadi Hamel
Istimewa
Toko Seragam Sekolah di Jalan Peta yang sepi pengunjung. Foto ini diambil oleh pemiliknya, Rabu (13/5/2020). 

TRIBUNJABAR.ID - SUDAH sebulan, Fera (35), penjual seragam sekolah, tidak bisa berjualan di Pasar Baru Bandung. Penghasilannya untuk bulan ini jeblok. Fera pun waswas karena belum ada kabar anak-anak bakal belajar di sekolah lagi menyambut tahun ajaran baru 2020.

Pasar Baru Bandung ditutup karena Kota Bandung menerapkan Penerapan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) untuk mencegah penularan Covid-19.

Peraturan dikeluarkan oleh PD Pasar Bermartabat Kota Bandung melalui Surat Edaran (SE) No 511.2/300.PD.PB/2020 tentang PSBB dalam penanganan Covid-19.

Fera mengatakan penurunan orderannya hingga 90 persen dibanding sebelum toko-toko ditutup.

Kini, Fera mengandalkan pelanggannya agar usahanya tetap jalan.

Toko Seragam Sekolah di Jalan Peta
Toko Seragam Sekolah di Jalan Peta yang sepi pengunjung. Foto ini diambil oleh pemiliknya, Rabu (13/5/2020).  (Istimewa)

Menurut Fera, biasanya para pelanggan sudah mulai belanja stok menjelang tahun ajaran baru 2020.

"Langganan juga sama terkena dampak virus korona. Mungkin karena faktor keadaan dengan adanya pandemi.

Masyarakat lebih mementingkan kebutuhan premier (kebutuhan pokok) dibandingkan kebutuhan sekunder," kata Fera kepada Tribun melalui WhatsApp, Rabu (13/5/2020).

Saat ini, kata Fera, bisa mejual satu setel sehari sudah bagus karena kadang tidak ada yang membeli seragamnya.

"Segitu juga alhamdulillah," kata Fera.

Menurut Fera sebelum toko yang di Pasar Baru Bandung tutup, dia bisa menjual seragam untuk eceran minimal 15 setel.

Inilah Pemeran Intan di Preman Pensiun 4, Tokohnya Berwajah Lugu dan Jadi Rebutan Para Lelaki

Fajar Hidayatullah, Pemeran Ujang di Preman Pensiun 4, Dulu Badannya Kering Kini Besar dan Kekar

Fera memiliki toko di Pasar Baru Bandung dan di Jalan Peta yang masih tetap buka.

Fera masih berharap penjualan seragam sekolah bisa meningkat menjelang tahun ajaran baru 2020.

Masih ada waktu, katanya, sebulan lagi.

"Mudah-mudahan bulan depan bisa menggeliat. Setelah lebaran. Seragam itu, kan, ramainya pas bulan 6 dan 7," katanya.

Leo D Refwalu (37), pengusaha seragam sekolah di Bojongsoang, pun merasakan hal yang sama.

Dia mengatakan untuk ajaran baru sekarang belum terbayang.

Pandemi virus corona, katanya, sangat berdampak buat toko seragam khususnya buat tokonya.

"Kalau berbicara orderan bulanan susah, karena tiap bulan beda-beda situasi penjualanya.

Buntut Kontroversi Pernyataan Soal Virus Corona, Sikap Indira dan Gritte Agatha Jadi Sorotan

Tagar #Indonesia Terserah yang Viral di Media Sosial Mendapat Sorotan Media Asing

Kalau dibanding tahun lalu jelas jauh banget, karena sekarang ini saja toko sudah tutup selama dua bulan sampai sekarang," kata Leo kepada Tribun melalui WhatsApp, Rabu (13/5/2020).

Menurut Leo sebelum pandemi virus korona, penjualannya bisa mencapai Rp 500.000 per hari.

Tapi, katanya, pada bulan-bulan tertentu bisa di bawah Rp 100.000, pada bulan tertentu juga bisa Rp 1.000.000 ke atas.

"Satu tahun bisa mencapai Rp 200.000.000," katanya.

Leo mengatakan di tokonya di Jalan Bojongsoang hanya menjual seragam sekolah.

Tidak menjual peralatan sekolah seperti sepatu, dan lain-lain.

"Penjualan bisa tergantung tempat jualannya, sih, dan kelengkapan jualan seragamnya, kaya sepatu, tas, buku dll," kata Leo.

Hingga tulisan ini dibuat, Leo masih menutup tokonya. Leo mengikuti anjuran pemerintah dalam rangka PSBB.

Ada Usulan Semester Genap Tahun Ini Diperpanjang, Tahun Ajaran Baru Sekolah Jadi Januari 2021

Menjelang Tahun Ajaran Baru, Toko Buku Gramedia Gelar Banyak Diskon

Ada Usulan Semester Genap Tahun Ini Diperpanjang, Tahun Ajaran Baru Sekolah Jadi Januari 2021

Lagi pula, kata Leo, kalau sekolah diliburkan, biasanya jarang sekali orang yang beli seragam

Leo mengaku masih menunggu tahun ajaran baru 2020. Dia yakin, semua pemilik usaha seragam sekolah sangat menunggu momen ini.

Namun, Leo tidak yakin pada Juni pun penjualan seragam sekolah bisa membaik.

"Saya pernah dengar dari orang dan belum pasti kebenaranya kalau ajaran baru mulai pada Juli awal.

Saya pribadi masih menunggu kebijakan pemerintah mengenai ajaran baru ini," kata Leo.

Hasnidar (52), pengusaha konfeksi di Bojongsoang, Kabupaten Bandung, yang juga memproduksi seragam sekolah, merasakan penurunan permintaan.

Penurunannya, katanya, mencapai dibandingkan tahun lalu pada Maret--April

"Drop karena sekolah diliburkan jadi penjualan seragam hampir tidak ada," kata Hasnidar lewat WhatsApp, Jumat (15/5/2020). (januar ph)

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved