WHO Peringatkan Seluruh Negara, Lembaga Eijkman Jelaskan Apa Itu Herd Immunity

WHO sempat mengingatkan kepada seluruh negara bahwa herd immunity merupakan konsep yang berbahaya, situasi yang dicapai ketika 70 sampai 90 persen dar

Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
Pixabay
Tanda awal terpapar Virus Corona atau Covid-19 

TRIBUNJABAR.ID - WHO sempat mengingatkan kepada seluruh negara bahwa herd immunity merupakan konsep yang berbahaya, situasi yang dicapai ketika 70 sampai 90 persen dari populasi kebal terhadap virus tersebut.

Menurut Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Institute Amin Soebandrio, herd immunity bisa dicapai dengan dua cara.

Pertama, melalui vaksinasi atau imunisasi. Diharapkan dengan semakin banyak orang yang diimunisasi, semakin banyak orang juga yang menjadi kebal. Tentunya juga akan memutus rantai penularan virus corona.

Namun, sampai saat ini belum ada vaksin yang spesifik untuk virus corona

Amin Soebandrio juga menyebut bahwa mencapai kekebalan kelompok dengan vaksin tidak bisa diharapkan di waktu dekat.

Amin menyampaikan bahwa untuk mencapai herd immunity atau kekebalan massal dengan vaksin akan menunggu waktu yang lama.

“Jangan terlalu mengharapkan vaksin, karena paling cepat baru akan tersedia massal tahun depan,” kata Amin kepada KompasTV (17/5/2020).

Cara kedua adalah dengan merangsang pembentukan antibodi pada orang-orang dengan cara “memaparkan” orang tersebut kepada virus dalam jumlah yang kecil, artinya tidak sampai menyebabkan sakit.

Namun, Amin menyampaikan hal ini akan sulit dilakukan secara alami, karena tidak diketahui dosisnya berapa. 

Menurutnya, konsep herd immunity pun dapat dikatakan tidak efektif saat diterapkan di beberapa negara yang sedang terjangkit wabah sebelum virus corona baru.

“Tidak dianggap berhasil, karena yang menjadi sakit cukup banyak,” kata Amin. 

Kepala Lembaga Eijkman tersebut pun menyarankan untuk meningkatkan kekebalan tubuh secara umum untuk melindungi diri dari infeksi apapun, tak hanya dari virus corona.

(KompasTV)

Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved