Cek Jadwal Buka Puasa dan Waktu Sholat Isya Hari Ini untuk Wilayah Bandung Raya
Cek jadwal waktu buka puasa hari ini, 10 Mei 2020 untuk wilayah Bandung Raya seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Sumedang, Kota Cimahi,
Penulis: Fidya Alifa Puspafirdausi | Editor: Ichsan
Anda bisa melihat jadwal buka puasa wilayah lainnya di link ini.
Doa Buka Puasa
Masyarakat sudah lama mengamalkan doa buka puasa yang berbunyi,
"Allâhumma laka shumtu wa bika âmantu wa ‘alâ rizqika afthartu."
Doa berbuka puasa itu bersumber dari riwayat Imam Bukhari dan Muslim sebagai keterangan Syekh M Khatib As-Syarbini.
Mengutip islam.nu.or.id, berikut hadits lengkapnya.
وأن يقول عقب فطره اللهم لك صمت وعلى رزقك أفطرت لانه صلى الله عليه وسلم كان يقول ذلك رواه الشيخان
Artinya, “(Mereka yang berpuasa) dianjurkan setelah berbuka membaca, ‘Allâhumma laka shumtu, wa ‘alâ rizqika afthartu.’ Pasalnya, Rasulullah SAW mengucapkan doa ini yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim,”
(Lihat Syekh M Khatib As-Syarbini, Al-Iqna pada Hamisy Bujairimi alal Khatib, [Beirut, Darul Fikr: 2006 M/1426-1427 H], juz II, halaman 385).
Ada yang mengatakan doa buka puasa itu tidak didukung hadits yang shahih.
Beberapa pihak mengatakan doa buka puasa yang didukung hadits shahih adalah yang diriwayatkan Abu Dawud.
Hadits lengkap riwayat Abu Dawud adalah sebagai berikut:
حدثنا عبد الله بن محمد بن يحيى أبو محمد حدثنا علي بن الحسن أخبرني الحسين بن واقد حدثنا مروان يعني ابن سالم المقفع قال رأيت ابن عمر يقبض على لحيته فيقطع ما زاد على الكف وقال كان رسول الله صلى الله عليه وسلم إذا أفطر قال ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله
Artinya, “Kami mendapat riwayat dari Abdullah bin Muhammad bin Yahya, yaitu Abu Muhammad, kami mendapat riwayat dari Ali bin Hasan, kami mendapat riwayat dari Husein bin Waqid, kami mendapat riwayat dari Marwan, yaitu Bin Salim Al-Muqaffa‘, ia berkata bahwa aku melihat Ibnu Umar menggenggam jenggotnya, lalu memangkas sisanya. Ia berkata, Rasulullah bila berbuka puasa membaca, ‘Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘urûqu wa tsabatal ajru, insyâ Allah’,” (HR Abu Dawud)

Perbedaan pendapat ibu menimbulkan kontroversi. Lalu doa buka puasa mana yang benar dan sesuai dengan yang diamalkan Rasulullah SAW?
Masih mengutip sumber yang sama, doa buka puasa yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim lebih shahih dibandingkan Abu Dawud berdasarkan kesepakatan ulama ahli hadits.
Artinya, doa buka puasa yang biasa diucap masyarakat sudah benar.
Bagaimana hukumnya membaca doa buka puasa yang diriwayatkan Abu Dawud?
Ulama dari Madzhab Syafi'i menggabungkan dia riwayat Imam Bukhari dan Muslim dengan doa riwayat Abu Dawud.
Hal tersebut disebutkan Sulaiman Bujairimi dalam Hasyiyatul Bujairimi berikut ini:
االلّهُمَّ لَكَ صُمْتُ( ويسن أن يزيد على ذلك وَبِكَ آمَنْتُ، وَبِكَ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ. ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ العُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شاءَ اللهُ. يا وَاسِعَ الفَضْلِ اِغْفِرْ لِي الحَمْدُ لِلهِ الَّذِي هَدَانِي فَصُمْتُ، وَرَزَقَنِي فَأَفْطَرْتُ.
Artinya, “(Allâhumma laka shumtu wa ‘alâ rizqika afthartu) dianjurkan menambahkan lafal, wa bika âmantu, wa bika wa ‘alaika tawakkaltu. Dzahabaz zhama’u, wabtallatil ‘urûqu, wa tsabatal ajru, insyâ Allah. Yâ wâsi‘al fadhli, ighfir lî. Alhamdulillâhil ladzî hadânî fa shumtu, wa razaqanî fa afthartu,” (Lihat Syekh Sulaiman Al-Bujairimi, Hasyiyatul Bujairimi alal Khatib, [Beirut, Darul Fikr: 2006 M/1426-1427 H], juz II, halaman 385).
Permasalahan perbedaan itu harus disikapi dengan bijak.
Para ulama terdahulu sangat bijak dalam mengatasi perbedaan riwayat.
Mereka menggabungkan dua riwayat yang berbeda tanpa menegasikan, menyalahkan, atau mengecilkan riwayat lain.