Perempuan Sebatang Kara di Tasikmalaya
Masinah Hanya Andalkan Kebaikan Tetangga
Untuk memenuhi kebutuhan makan dan minumnya, Masinah hanya mengandalkan kebaikan tetangga. Ia sudah tak bisa mencari nafkah lagi
Penulis: Firman Suryaman | Editor: Adityas Annas Azhari
TRIBUNJABAR. ID, TASIKMALAYA - Seorang perempuan renta, Masinah (83), hidup sebatang kara di sebuah rumah kumuh di Kampung Gunung Laku, Desa/Kecamatan Karangjaya, Kabupaten Tasikmalaya.
Saat ditemui Sabtu (9/5), Masinah yang masih lancar diajak berkomunikasi, mengaku sudah tiga tahun menjalani hidup sendirian seperti itu.
Untuk memenuhi kebutuhan makan dan minumnya, Masinah hanya mengandalkan kebaikan para tetangga. Ia sudah tak bisa mencari nafkah lagi, karena sudah merasa tak kuat pergi ke sawah jadi buruh tani.
"Alhamdulillah kebutuhan untuk makan sehari-hari sudah tercukupi dari para tetangga. Sekarang saja saya sedang puasa," kata Masinah.
Popon (63), salah seorang tetangga dekat Masinah, menuturkan, kondisi Masinah sangat memprihatinkan. "Dia tidak memiliki KTP sehingga tidak berhak menerima bantuan pemerintah. Padahal kondisinya menyedihkan," katanya.
Diungkapkannya, Masinah sudah sekitar tiga tahun tinggal sendirian di rumah reyot milik tetangga. "Awalnya ia bekerja di sebuah pabrik. Tapi bangkrut dan kehidupan Masinah terlunta-lunta," ujar Popon.
Beruntung ada tetangga yang berbaik hati untuk meminjamkan rumah reyot tersebut.
Masinah tidak punya keluarga. Ia mengaku aslinya dari Majenang, Jateng. Tapi sudah lupa di mana persisnya kampung halamannya.
"Kami berharap pihak pemerintah turun tangan. Selama ini ia hanya mengandalkan kebaikan tetangga untuk sekadar bisa makan," ujar Popon.