PR Program Citarum Harum Masih Berkenaan Keramba Apung, Sampah, dan Limbah Rumah Tangga

Sebanyak 11 dari 13 program Citarum Harum kelanjutan tahun 2019 masih on the track walau Jawa Barat tengah dilanda pandemi Covid-19.

Penulis: Muhamad Syarif Abdussalam | Editor: Giri
Tribun Jabar/Muhamad Nandri Prilatama
Satgas Citarum Harum Sektor 13 semakin serius dalam percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan daerah aliran sungai (DAS) Citarum. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Sebanyak 11 dari 13 program Citarum Harum kelanjutan tahun 2019 masih on the track walau Jawa Barat tengah dilanda pandemi Covid-19. Dua program lainnya masih perlu pengetatan koordinasi daerah dah pusat serta upaya ekstra lainnya.

Sekretaris Derah Jawa Barat, Setiawan Wangsaatmaja, mengatakan hal tersebut dalam telekonferensi Rapat Koordinasi Program dan Kegiatan Penanganan DAS Citarum Tahun 2020 dengan Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan, Kemenko Kemaritiman dan Investasi di Gedung Sate, Jumat (8/5/2020).

Menurut Setiawan, dalam program Citarum Harum yang masih menjadi pekerjaan rumah adalah di sektor pengelolaan sampah dan penataan keramba jaring apung. Untuk mengatasinya harus ada komitmen antara pemerintah pusat, provinsi, maupun kabupaten/kota.

"Koordinasi diperkuat kembali agar dapat memformulasikan berbagai strategi kerja tepat waktu dan sasaran," katanya.

Satu pekerjaan rumah lagi, adalah pencemaran air oleh limbah, baik rumah tangga maupun industri. Dalam pelaksanaannya, limbah industri ternyata relatif lebih dapat dikendalikan dibandingkan limbah rumah tangga.

“Karena limbah rumah tangga itu melibatkan warga yang banyak. Tapi yang sifatnya institusional, pengawasan limbah industri gitu, ya, pengawasan sudah sudah memasuki tahap on the track,” kata Setiawan.

Pelanggar PSBB di Purwakarta Dikasih Blangko Mulai Besok, Ini Dampak yang Bakal Diterima

Sekda mengakui program berkelanjutan Citarum Harum yang sedianya akan diakselerasi pada 2020 terhambat karena ada pandemi Covid-19. Tidak sedikit anggaran Citarum Harum direalokasikan untuk mempercepat penanggulangan Covid-19 di Jawa Barat.

Frets Butuan Kalahkan Michael Essien di Gulgulan, Febri Hariyadi Masih Ungguli Patrich Wanggai

Dari anggaran awal Rp 2,3 triliun yang bersumber dari APBN, APBD provinsi, dan APBD kabupaten/kota, kini menjadi Rp 300 miliar. Sehingga Pemerintah Provinsi Jabar meminta pemerintah pusat me-review kembali program Citarum Harum agar disesuaikan lagi besar anggaran dan peruntukkannya.

Ketua DPC PKB Indramayu Ajak Masyarakat Amalkan Doa Tolak Wabah yang Diijazahkan Kiai Hasyim Asyari

“Jadi artinya mau tidak mau usulan kami pada forum, Menko Maritim kemudian dari kementerian/ lembaga di Jakarta, mau tidak mau kita harus me-review kembali rencana aksi yang telah kami susun bersama,” tuturnya. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved