Jabatannya Rektor, Musni Umar Terima Sembako Bansos dari Pemerintah Jokowi, Kok Tidak Dikembalikan?
Dr Musni Umar, rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC), mengaku menerima sembako bansos dari presiden Jokowi. Semabko diterima dan tidak dikembalikan.
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
Maka, wajar jika banyak yang protes, khususnya para kepala desa yang menyayangkan keputusan pemerintah pusat menggunakan data lama, bukan dari pendataan terbaru.
Akibatnya, bantuan itu banyak salah sasaran.
Baru-baru ini ramai diperbincangkan seorang rektor mengaku menerima bantuan sosial.
Melalui akun twitternya, ia membuktikan langsung pendataan penerima bansos yang tidak tepat sasaran.
Ia memosting bantuan sosial bertuliskan dari Presiden RI.
• Nasib Suami Istri di Cimahi, Penghasilan Terdampak PSBB, Motor Dicuri, Bantuan Pemerintah Belum Ada
Musni Umar tetap menerima bantuan tersebut, namun ia salurkan kembali sebagai donasi melalui mahasiswa Universitas Ibnu Chaldun tempatnya memimpin.
"Pagi ini saya menerima Bansos dari Presiden RI. Karena sy merasa ada yg lebih memerlukan bansos, saya kemudian serahkan bansos tsb kpd Jalil Loilatu, Ketua BEM Universitas Ibnu Chaldun," cuit Musni Umar di akun Twitternya, Kamis (30/4/2020).
"Saya sarankan kalau ada Bansos terima, kalau merasa tdk berhak berikan yg lebih perlu," imbuhnya.
Menanggapi itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyebut bahwa data penerima bantuan sosial dari pemerintah pusat memang amburadul.
Maka tidak heran apabila banyak kepala desa memprotesnya.
"Data kita amburadul berantakan. Itulah yg dikeluhkan banyak kepala desa n pelaksana di bawah. Urus data begini saja belepotan. Duh, ironi negara maju," ungkapnya.
Curahan kades di Subang
Indra Zainal Alim, Kepala Desa Jalan Cagak di Kabupaten Subang, memberikan penjelasan dan penegasan soal videonya yang viral sejak Senin (27/4/2020) lalu.
Video tersebut berisi keluh-kesahnya mengenai carut-marut data penerima bantuan sosial yang dinilainya membingungkan petugas di lapangan.
"Pada kesempatan kali ini, saya akan mengklarifikasi pernyataan saya yang viral pada hari Senin tanggal 27 April 2020 terkait dengan bantuan yang bersumber dari Provinsi Jawa Barat," ujar Indra dalam rekaman video konferensi pers yang beredar, Rabu (29/4/2020), dikutip dari Warta Kota.