Jabatannya Rektor, Musni Umar Terima Sembako Bansos dari Pemerintah Jokowi, Kok Tidak Dikembalikan?
Dr Musni Umar, rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC), mengaku menerima sembako bansos dari presiden Jokowi. Semabko diterima dan tidak dikembalikan.
Penulis: Kisdiantoro | Editor: Kisdiantoro
TRIBUNJABAR.ID - Sembako bantuan sosial (bansos) dari pemerintah Jokowi salah sasaran.
Prof Dr Musni Umar, rektor Universitas Ibnu Chaldun (UIC), mengaku menerima sembako bansos dari presiden Jokowi.
Sembako dengan tas logo pemeritah Indonesia dan sejumlah tips sehat di tengah wabah virus corona itu tidak dikembalikan ke pemerintah.
Malah Musni Umar menyarankan kalau menerima sembako bansos tidak perlu dikembalikan, tetap diterima saja.
Lalu dikemanakan sembako yang diterima Musni Umar, rektor UIC Jakarta?
Dalam unggahan di Twitternya, Musni Umar menceritakan sembako bansos dari Jokowi diterima, lalu diberikan kepada orang lain.
Orang yang menerima sembako bansos itu adalah Ketua Bem Universitas Ibnu Chaldun, Jalil Loilaltu.
• Bintang Tsuraya Penanda Wabah Usai Sudah Muncul, Benarkah Itu Bintang Tsuraya? Ini Penjelasannya
"Pagi ini sy mnrm Bansos dari Presiden RI. Karena sy merasa ada yg lebih memerlukan bansos, saya kemudian serahkan bansos tsb kpd Jalil Loilatu, Ketua BEM Universitas Ibnu Chaldun. Saya sarankan kalau ada Bansos terima, kalau merasa tdk berhak berikan yg lebih perlu," ujar Musni Umar di akun twitternya.
Dia menyertakan foro sembako yang diterimanya.
Sebagai informasi, pemerintah membagikan paket sembako atau bantuan sosial kepada orang-orang yang terdampak wabah virus corona.
Tujuannya agar ddapat dipergunakan menyambuh hidup selama program PSBB atau kebijakan diam di rumah.
Bukti Data Bansos Amburadul
Pendataan penerima program bantuan sosial (bansos) sebagai jaring pengaman di masa pandemi Virus Corona mendapat protes dari banyak pihak.
Sebab banyak data yang tidak sesuai dengan fakta alias amburadul.
Banyak data penerima yang sebenarnya tidak berhak menerima, atau ada nama dalam daftar yang ternyata sudah meninggal dunia.
• Gunakan Data Tahun 2009, Bupati Bogor Minta Maaf Bantuan Belum Disalurkan