Aceh sampai Mentawai Jadi Wilayah Paling Sering Diguncang Gempa selama April 2020, Jawa Barat?
Kepala Bidang Informasi BMKG, Daryono mengatakan, jumlah tersebut turun dari bulan sebelumnya, Maret, yang berjumlah 965 kali.
Penulis: M RIZAL JALALUDIN | Editor: Ravianto
Laporan Reporter Tribun Jabar M Rizal Jalaludin
TRIBUNJABAR.ID, SUKABUMI - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengkonfirmasi, selama bulan April 2020 di wilayah Indonesia sudah terjadi 683 kali gempa tektonik.
Kepala Bidang Informasi BMKG, Daryono mengatakan, jumlah tersebut turun dari bulan sebelumnya, Maret, yang berjumlah 965 kali.
"Selama bulan April 2020 di wilayah Indonesia terjadi gempa tektonik 683 kali. Jumlah ini turun dari bulan sebelumnya Maret, 965 kali," ujar Daryono kepada Tribunjabar.id melalui pesan singkat, Jumat (1/5/2020).
Daryono menjelaskan, selama bulan April 2020, gempa didominasi dengan magnitudo kecil yang terjadi 664 kali.
"Selama bulan April 2020 didominasi gempa dengan magnitudo kecil (M<5,0) yang terjadi 664 kali. Jumlah ini turun dari bulan sebelumnya Maret 949 kali. Gempa signifikan (M>5,0) terjadi 19 kali, jumlah ini naik dari bulan sebelumnya Maret 16 kali," jelas Daryono.
Masih kata Daeyono, gempa dengan guncangan dirasakan oleh masyarakat selama bulan April terjadi 76 kali.
Daryono menyebutkan, jumlah ini meningkat dari bulan sebelumnya Maret yang terjadi 60 kali.
"Gempa merusak terjadi satu kali, yaitu gempa Tapanuli magnitudo M 5,1 kedalaman hiposenter 16 meter pada 30 April 2020 pukul 15.20.00 WIB. Beberapa rumah mengalami rusak ringan di Desa Aek Libung, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Tapabuli Selatan," terangnya.
Daryono merinci, selama bulan April 2020, wilayah yang sangat aktif terjadi gempa, diantaranya, pertama di Aceh - Nias - Mentawai. Kedua, di Lampung-Selat Sunda- Jawa Barat.
Ketiga di Selatan Jawa Timur, Selatan Bali, Lombok, Sumbawa, dan Sumba, keempat di Sulawesi Tengah-Gorontalo, kelima di Laut Maluku.
Keenam di Ambon dan Seram, ketujuh di Laut Banda, kedelapan di Alor, Wetar, Timor, kesembilan di Manokwari dan kesepuluh di Mamberamo-Jayapura.
"Terkait adanya penurunan jumlah aktivitas gempa bumi selama bulan April 2020 merupakan hal biasa. Fenomena naik turun atau fluiktuasi jumlah gempa bulanan adalah wajar. Namun demikian kita sebaiknya tetap bersikap waspada mengingat wilayah kita merupakan kawasan rawan gempa, sehingga gempa kuat dapat terjadi kapan saja," pungkas Daryono.*