Bulan Ramadhan
Sejarah Turunnya Al Quran Melalui 3 Tahapan Sampai kepada Nabi Muhammad SAW hingga Diperingati Umat
Berikut ini sejarah turunnya Al Quran riwayat menyebutkan melalui 3 tahapan hingga akhirnya sampai kepada Nabi Muhammad SAW, begini penjelasannya
Penulis: Hilda Rubiah | Editor: Fidya Alifa Puspafirdausi
TRIBUNJABAR.ID - Sejarah turunnya Alquran hingga saat ini dikenal sebagai Nuzulul Quran.
Nuzulul Quran merupakan peristiwa besar terjadi pada bulan Ramadhan.
Yakni Alquran pedoman dan petunjuk umat manusia diturunkan pertama kali kepada Rasulullah SAW.
Meski waktu turunnya Alquran masih berbeda pendapat, namun banyak yang menyebut terjadi pada 17 Ramadhan.
• Inilah 10 Pahala Berlimpah Mengerjakan Sholat Dhuha di bulan Ramadhan, Wasiat Rasulullah untuk Umat
Ada pula yang berpendapat Alquran turunkan di malam Lailatur Qadar.
Semua para ulama berpendapat didukung dengan dalil yang diyakini masing-masing.
Namun kebanyakan di antaranya sepakat Nuzulul Quran terjadi pada 17 bulan Ramadhan.
Nuzulul Quran berdasarkan etimologi berasal dari kata 'Nazala'.
Nazala dalam bahasa Arab itu artinya diturunkan.
Dari pengertian tersebut Alquran sebagai pedoman bacaan mengalami teks penurunan.
Dosen Ahli Ilmu Hukum Islam UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dr Syahrul Anwar, menjelaskan riwayat peristiwa Nuzulul Quran.
Ia menjelaskan dari riwayata tersebut peristiwa Nuzulul Quran terjadi melalui 3 tahapan.
1. Lauhu Mahfudz ke Baitul Izzah
Riwayat pertama, menyatakan Alquran diturunkan secara langsung dari Lauhu Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia).
Dr Syahrul Anwar mengatakan peristiwa Nuzulul Quran menurut riwayat ini Alquran diturunkan berangsur-angsur.
Proses Alquran diturunkan dari Lauhu Mahfudz ke Baitul Izzah (langit dunia) inilah tahapan pertama Alquran diturunkan.
Alquran di Lauhu Mahfudz adalah tersimpan dan tidak bisa diketahui kecuali oleh Allah SWT.
Sebagaimana diketahui eksistensi Lauhul Mahfudz itu merupakan sebagai tempat catatan dari segala hal yang ditentukan dan diputuskan Allah SWT dari semua kejadian.
2. Dari Baitul Izzah ke Bumi
Adapun di tahap kedua, Alquran turun dari Baitul Izzah berikutnya diturunkan ke bumi.
Dr Syahrul Anwar mengatakan proses tahapan kedua ini Alquran terjadi secara berangsur-angsur.
Pada proses penurunannya terjadi pada masa kenabian Nabi Muhammad SAW.
"Penurunan secara berangsur-angsur tersebut sesuai dengan peristiwa dan kejadian yang ada pada masa nabi," ujarnya.
Pada masa nabi inilah penurunan Alquran tak serta merta turun karena ada penyebabnya.
Setiap peristiwa itu disebut menjadi Asbabul Nuzul, yaitu sebab muasal diturunkannya Alquran berkaitan dengan peristiwa tertentu.
3. Malaikat Jibril
Semua penurunan Alquran melewati Malaikat Jibril.
Sebagaimana diketahui Malaikat Jibril merupakan Malaikat penyampai wahyu Allah SWT.
Dalam hal inilah Malaikat Jibril menyampaikan wahyu yakni firman Allah (Alquran) kepada Rasulullah SAW.

• Heboh Hadist Ada Dukhon di 15 Ramadhan 2020, Benarkah? Ini Kata Buya Yahya & Syafiq Riza Basalamah
Waktu Turunnya Alquran
Turunnya Alquran melalui Malaikat Jibril ini pun disampaikan secara berangsur-angsur.
Berupa beberapa ayat dari surat atau pun surat pendek secara utuh.
Dr Syahrul menjelaskan penyampaian Alquran secara berangsur-angsur tersebut keseluruhan memakan waktu lebih kurang 23 tahun kenabian.
Dari 23 tahun kenabian itu 13 tahun saat Nabi Muhammad SAW tinggal di Makkah.
Kemudian 10 tahun berikutnya setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah.
Dijelaskan Dr Syahrul, adapun permulaan turunya Alquran adalah pada malam 17 Ramadhan.
Saat itu Rasulullah SAW telah berusia 40 tahun.
Di usia 40 tahun tersebut, menurut Dr Syahrul Anwar terjadi peristiwa Nubuwwah.
Artinya di usia tersebut seseorang sudah memiliki kecakapan di dalam bersikap dan berdakwah.
Sebelum mendapatkan wahyu Nabi Muhammad SAW memang sudah sering melakukan perenungan (berkhalwat) di gua Hira.
Kebiasaan ini telah Nabi lakukan sebelum menikahi Khadijah.
Rasulullah kerap memikirkan hakikat kebenaran tentang kehidupan orang-orang jahiliyah pada masanya.
Hingga tibalah sewaktu itu Nabi sedang berkhalwat/bertahanus (meditasi) di dalam gua Hira di atas Jabal Nur.
Ayat yang pertama kali turun sebagaimana diketahui yaitu ayat 1-5 surat Al Alaq.
Peristiwa turunnya Alquran di bulan Ramadhan itu dikabarkan Rasulullah untuk petama kalinya kepada istrinya Khadijah.
Hingga akhirnya firman Allah SWT itu sampai ke telinga sahabat dan para tabiin hingga umat manusia sampai saat ini.
Lantas peristiwa yang diyakini terjadi pada bulan Ramadhan inilah hingga saat ini diperingati pada malam-malam Ramadhan, tepatnya di hari ke 17 Ramadhan.
Masyarakat memperingati Nuzulul Quran dengan berbagai hal.
Mulai dari memperbanyak ibadah, menghadiri majelis-majelis, makan-makan hingga membuat perayaan adat berhubungan dengan Ramadhan.