Nakhoda Meninggal di Kapal, Ini yang Dilakukan Para ABK Sebelum Sampai Indramayu
Meski hasilnya dinyatakan normal, mereka ditetapkan sebagai orang tanpa gejala (OTG) Covid-19.
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Giri
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNJABAR.ID, INDRAMAYU - Sebanyak 13 orang anak buah kapal (ABK) Pasific 7 gross tonnage (GT) 75 terpaksa mengungsi ke bagian atas kapal selama satu hari setenggah setelah nakhoda kapal meninggal secara misterius.
Nakhoda kapal berinisial D (47) meninggal dunia pada Jumat (24/4/2020) sekitar pukul 14.00 Wita di perairan Kalimantan saat hendak pulang ke Indramayu seusai mencari ikan di perairan Papua.
Seorang petugas medis Puskesmas Margadadi, Siti Nur, mengatakan, jenazah nakhoda kapal diletakkan di ruang kamar perahu di bagian bawah. Jenazah berada di dekat lemari es agar tidak membusuk.

Siti Nur juga memastikan para ABK itu tidak ada yang berkontak langsung dengan nakhoda setelah meninggal dunia.
Hal tersebut berdasarkan pengakuan para ABK. Mereka tak ada yang berani mendekati jenazah. Mereka memilih mengungsi ke bagian atas kapal.
"Ke-13 awak kapal di atas, tidak bersamaan dengan jenazah," ucap dia.
Saat evakuasi, pada ABK di-screening. Meski hasilnya dinyatakan normal, mereka ditetapkan sebagai orang tanpa gejala (OTG) Covid-19.
• Nakhoda Kapal Asal Indramayu Meninggal Dunia Secara Misterius Seusai Cari Ikan di Perairan Papua
• Petugas Kenakan APD Lengkap Saat Evakuasi Jenazah Nakhoda Kapal yang Meninggal Misterius
Mereka harus menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari dan akan dipantau rutin oleh petugas medis.
"Kam pantau kondisi mereka setelah mendarat sekian hari, apakah ada keluhan atau tidak, seperti pilek, demam, sesak napas. Tadi alhamdulillah dicek semuanya normal," ucap dia. (*)