Heboh Hadist Ada Dukhon di 15 Ramadhan 2020, Benarkah? Ini Kata Buya Yahya & Syafiq Riza Basalamah
Sebuah unggahan tentang akan datangnya Dukhon disebut-sebut berasal dari hadist viral di media sosial, terutama Whatsapp dan Facebook
Mengenai hal ini ulama Buya Yahya membahasnya sendiri.
Berikut bebrapa penuturannya:
Dukhon, sebenarnya ada pembahasan tentang tanda-tanda kiamat akan tiba.
Ada, dikatakan nanti akan datang suatu masa langit akan keluar asap.
Itu tanda hari kiamat.
Hari kiamat tak akan tiba sampai datang 10 tanda-tandanya, di antaranya dajjal, dukhon.
Mengenai dukhon, di 15 Ramadhan 2020 itu hanya cerita
Sebagai manusia kita tak perlu menunggu datangnya kiamat. Kita mengurus saja kematian masing-masing.
Itu hanya cerita. Biar viral. Hanya cerita saja, untuk bahan, untuk Youtube.
Yang perlu dibangun adalah keyakinan.
Dukhan bisa saja datang besok.
Yang kita lakukan adalah bangun tanggung jawab.
Masalah kiamat tidak usah dipikirkan.
Berikut penuturan lengkapnya
Sekiranya benar Dukhon jatuh pada 15 ramadhan hari jumaat pada tahun depan iaitu 2020, hanya tinggal berapa bulan saja lagi untuk kita menebus dosa yang telah lama kita lakukan sejak dahulu?
Dukhon itu ialah asap tebal yang menggelapkan bumi selama 40 hari. Disebabkan meteor menghentam bumi nanti.
Jangkaan Dukhon berlaku adalah di pertengahan bulan puasa di waktu subuh. Gelap Dukhon nanti seperti gelap Nabi Yunus dalam perut ikan nun.
Masa tu, semua elektrik dan teknologi di dunia akan padam buat selamanya.
Sebab meteor ada sejenis zat besi neutral yang akan membuatkan daya tarikan besi2 lumpuh buat selamanya. Komputer dan kereta semuanya tidak akan berfungsi lagi.
Bagi orang beriman makanan padanya pada masa itu adalah ZIKIR. Masa bergelap nanti bacalah banyak-banyak
“Lailahaillanta Subhanaka Inni Kuntuminazzalimin”
Masa Dukhon terjadi tu. Masuklah ke dalam rumah dan bilik masing-masing. Kemudian bacalah
"Subhanal Kuddus Rabbunalkuddus."
Wallahua'lam Bisowaab ...
Tanggapan Ustadz Syafiq Riza Basalamah
Dilansir tribunlampung.com, Ustaz Syafiq Riza Basalamah membuat penjelasan mengenai kadar kebenaran hadist tersebut.
Penjelasan Ustaz Syafiq Riza Basalamah ini diunggah di akun YouTube nya.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah mengatakan, mendengarkan sebuah cerita yang aneh menyeramkan, terkadang disenangi sebagian orang.
""Tapi bagaimana jika cerita itu bohong dan dusta? Maka kita tidak akan suka dengan pelakunya," ujar dia.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah mengungkapakan, ia mendapatkan kiriman video yang berisi hadist mengenai akan adanya peristiwa besar terjadi di pertengahan Ramadhan yang jatuh hari Jumat.
"Tadi pagi ana mendapatkan kiriman sebuah video pendek, yang menceritakan tentang yang bakal terjadi sesuatu yang mengerikan apabila pertengahan Ramadhan tepat hari Jumat."
"Dengan semangat dia membacakannya, membuat yang menonton tertarik dan bahkan percaya. Ini bisa diyakini kebenarannya padahal itu hoax," tegas Ustaz Syafiq Riza Basalamah.
Ustaz Syafiq Riza Basalamah pun mengutip hadist Nabi Muhammad SAW
"Barangsiapa yang sengaja berdusta atas nama aku, hendaklah dia bawa kursinya ke neraka," sabda Nabi Muhammad SAW.
Maka, ia berpesan jangan mudah menyebarkan hadist palsu.
Menurut Ustaz Syafiq Riza Basalamah, hadist ini sengaja disebarkan karena pada Ramadhan tahun ini, pertengahan Ramadhan bertepatan di hari Jumat.
Padahal hadist ini adalah palsu. Hukum hadist ini palsu alias munkar tidak punya dasar dari perawi yang tsiqah.
"Ibnul Jauzi mengatakan, hadist ini palsu atas nama Nabi Muhammad SAW. Syaikh Albani juga mengatakan hadist ini palsu. Maka hadist palsu tidak boleh diamalkan," ujarnya.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah menjelasakan bahwa:
"Hadis tersebut tidak memiliki dasar dari keshahihannya. Bahkan hadis ini batil dan dusta. Betapa banyak tahun-tahun yang telah berlalu dari kaum muslimin yang di dalamnya ada momen dimana malam Jumat bertepatan dengan malam pertengahan bulan Ramadhan. Namun, Alhamdulillah tidak pernah terjadi huru-hara sebagaimana yang telah disebutkan para pendusta tersebut baik yang berupa suara dahsyat atau yang lainnya.
Maka dari itu, perlu dicamkan oleh siapa saja yang telah mengetahui penjelasan ini, bahwasanya tidak boleh baginya menyebarkan hadis batil tersebut. Bahkan wajib baginya merobek, membinasakan, dan memperingatkan (orang lain) akan kebatilannya."
Syaikh Muhammad Shalih al-Munajjid hafidzahullah juga mengomentari hadis tentang huru-hara dan malapetaka yang konon akan terjadi pada tanggal 15 Ramadhan apabila bertepatan dengan hari Jumat, beliau berkata:
هذا الحديث منكر لا يصح، لم يرد بسند مقبول، ولم يثبت من كلام النبي صلى الله عليه وسلم، كما أن الواقع يكذبه ويرده، فقد وافق في أعوام كثيرة سابقة مجيء يوم الجمعة في الخامس عشر من رمضان، ولذلك حكم عليه العلماء بالوضع والكذب
"Hadis ini merupakan hadis yang munkar, tidak shahih. Sanadnya pun tidak bisa diterima. Tidak pula ada kepastian berasal dari ucapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dan fakta realitanya juga ternyata tidak membenarkan hal tersebut dan bahkan justru membantahnya. Sungguh hal ini sudah sering kali terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu hari Jumat bertepatan dengan tanggal 15 Ramadhan (namun hal tersebut tidak terjadi-red). Maka dari itu para ulama menghukumi hadis tersebut palsu dan dusta."
Al-‘Uqailiy rahimahullah berkata:
ليس لهذا الحديث أصل من حديث ثقة، ولا من وجه يثبت
“Hadis ini tidak memiliki dasar yang bisa dipercaya,..."