Virus Corona di Jabar
Curhat Ojek Pangkalan di Ujungberung Bandung: Pak Gubernur Opang Ada Duluan, Masa Tak Dapat Bantuan
Ojek pangkalan di Ujungberung Kota Bandung mengeluh tidak mendapatkan bantuan di tengah wabah virus corona.
Penulis: Ery Chandra | Editor: Kisdiantoro
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra
TRIBUNJABAR.ID, BANDUNG - Tukang ojek pangkalan atau opang tampak masih menanti penumpang di sekitar Alun-alun Ujungberung, Kota Bandung, menuju petang.
Di tengah pandemi virus corona, mereka tetap beraktivitas. Meski sepi penumpang, jumlah yang bisa dihitung dengan jari.
Mereka kompak mengenakan masker warna-warni.
Tanpa mau diwakilkan, mereka secara serentak menyampaikan kondisi penghasilan yang diperoleh di tengah wabah virus corona sangat memprihatinkan.
• Mudik Dilarang tapi Masih Ada Bus Tujuan Luar Kota di Terminal Cicaheum Bandung
Bahkan nama-nama mereka belum menerima bantuan sosial dari pemerintah saat pandemi virus corona.
Terpisah, Koordinator Opang di Ujungberung, Teten Munawar (36) menyampaikan tanpa mengurangi rasa hormat kepada Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan jajarannya harus mengetahui kondisi terkini 450 opang di Ujungberung.
"Bapak Gubernur, kami mau mengungkapkan curahan hati yang paling dalam. Opang paling duluan, sebelum ojek lain lahir. Masa kami tak dapat bantuan saat bencana ini?," ujar Teten kepada Tribun melalui ponselnya, di Kota Bandung, Kamis (23/4/2020).
Mewakili opang diseluruh wilayah Ujungberung, dia memohon terdapat bantuan. Dia mengungkit sebagai satu diantara pendukung Ridwan Kamil. Yang telah menghantarkan terpilih menjadi wali kota bandung hingga gubernur jawa barat.
"Kami rasakan pahit sekarang. Coba tengok keadaan kami di sini. Sebelum ada virus corona, bisa peroleh Rp 100 ribu. Sekarang Rp 10 ribu masih mending," katanya.
Warga yang mendiami Kampung Pasir Tengah, RT. 4/4, Desa Jatiendah, Kecamatan Cilengkrang itu bilang hingga kini belum mendengar soal sosialisasi bantuan dari pengurus kewilayahan.
• Beberapa Makanan yang Dapat Dikonsumsi Saat Sahur, Puasamu Bakal Lancar Seharian Sampai Berbuka
Tapi, dua minggu lalu datang aparat kemanan setempat meminta berkas-berkas kepada opang.
"Hanya pendataan, realitanya belum ada. Kawan-kawan disini ingin ngomong dari hati ke hati," ujarnya.
Menurutnya, ditengah pembatasan sosial berskala besar masih ada segelintir opang ujungberung berusaha mengais rezeki untuk sesuap nasi.
"Yang lain drop enggak aktivitas. Kami mohon baik dari terbaiknya, apa saja bantuan yang bisa menolong keluarga kami," katanya.